15. Dukungan

2.6K 351 77
                                    

Jatuh cinta gak salah, tempat jatuhnya yang salah - New Vihokratana

***

New menatap Tay dengan gugup

Saat ini Tay sedang menatap New dengan tajam. Tay sudah sangat kesal dengan sikap aneh New

"Kak.."

"Apa?" Balas Tay ketus

New menelan saliva nya berat, ia makin takut untuk berbicara

"Aku--"

"Lo kenapa?"

New bingung. Haruskah ia mengatakan yang sejujurnya kepada Tay bahwa ia menyukai Tay atau diam

Kenyataan bahwa Tay sudah memiliki pacar membuat hati New sakit. Jika ini bukan suka, lalu apa? New tak yakin

New menghela nafasnya dan menunduk, melepaskan tangan Tay

"Aku-- aku gapapa kak. Aku cuma agak pusing. Tapi nanti tidur aja. Kak Tay bisa berangkat kerja" New tersenyum lebar ke arah Tay

Tay memicingkan matanya, Tay masih merasa New berbohong

"Bener? Cuma pusing?"

New mengangguk "iya kak. Maaf dari tadi aku ngelantur. Lagi pusing soalnya"

Tay yang melihat New seperti nya jujur, akhirnya mengangguk "Minum obat dulu, baru istirahat. Gue gak suka orang penyakitan"

New tersenyum "Iya kak, pasti"

"Yaudah, gue berangkat kerja dulu"

New mengangguk "hati-hati ya kak. Semangat kerjanya!"

Tay mengangguk lalu pergi meninggalkan kamar New

Senyuman New seketika luntur setelah kepergian Tay

Hening

Kamar New menjadi sangat hening

New diam. New memikirkan apa yang tadi Tay katakan

"Kak Tay udah punya pacar" gumam New

New memegang dadanya "kenapa perih?"

New mengernyit saat merasakan perih di dadanya

"Aku baru aja suka sama kak Tay, tapi kenapa hati aku perih banget?"

New meremas dadanya yang terasa perih sejak tadi

Hin..

"Apa?" New menoleh ke belakang dan detik berikutnya New terdiam

"Ih, tadi ada yang manggil ya?" Gumam New

Hin.. lo gapapa?

New kembali menoleh ke lain arah karena merasa ada yang memanggil nya

"Hah?"

Hin.. gue disini

"Dimana?" Ujar New bingung

New melihat seisi kamarnya

"Ih, tadi ada yang ngomong. Tapi.. ya kali ada orang disini" New masih melihat seisi kamarnya

Sepi. Hanya ada dirinya disana

Hin..

New mengernyit saat baru menyadari bukan namanya yang di panggil

"Lah, itu Hin. Bukan aku. Kenapa aku terus noleh?" New menggaruk kepalanya yang tak gatal

New menoleh ke belakang nya, ke arah jendela kamar. Sepi.

"Mungkin tetangga lagi manggil anaknya kali ya" New menggeleng berusaha berpikir positif

Badass Brothers (Book 2) | End✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang