Beberapa jam sebelum Naeun terbunuh.
Jarum jam menunjukkan tujuh malam. Naeun baru saja menyelesaikan kegiatan memasaknya, tangannya menaruh semangkuk besar sayur sop di atas meja makan.
"Johnny, Nevan! Ayo makan malam, masakannya udah mateng" ucap Naeun.
Johnny yang sedang menemani Nevan bermain mobil-mobilan itu menghentikan kegitannya. "Mama udah manggil tuh, ayo kita makan!" ujar Johnny.
"Ayo!!" balas Nevan dengan semangat.
Tangan Johnny menarik salah satu kursi dan mendudukan bokongnya disana. "Wah enak nih kayaknya" ujar Johnny yang mencium aroma lezat dari masakan Naeun.
"Jelas lah, aku yang masak" balas Naeun.
Naeun menyendokkan nasi serta menambahkan beberapa lauk pauk keatas piring yang ia siapkan untuk Johnny, sama halnya dengan Nevan, hanya berbeda porsi.
Johnny melakukan suapan pertama. Gurihnya ikan goreng, enaknya sayur sop, serta renyah nya tempe goreng langsung terasa, Johnny mengunyahnya dengan senang, pokoknya jika sudah berhubungan dengan makanan enak, hati Johnny akan langsung luluh begitu saja.
Menu nya memang sederhana, tetapi rasanya tidak kalah dengan makanan yang ada di restoran.
Naeun memang sudah pintar memasak dari dulu, dan Johnny sangat menyukai itu. Perempuan yang mampu mengisi hatinya adalah perempuan yang bisa membuatkannya masakan enak.
"Sering-sering masak ya, aku suka banget sama masakkan kamu" ujar Johnny.
"Iya iya, tapi kamu harus mau nganterin aku ke supermarket buat belanja bahan-bahan ya" balas Naeun.
"Ooh pasti, kalo kamu mau beli supermarket nya juga bakal aku turutin" ujar Johnny disertai senyuman.
"Percaya deh, kan kamu orang kaya" bales Naeun terkekeh.
"Semua uang aku itu milik kamu juga, jadi ga cuman aku aja yang kaya, tapi kita berdua" ucap Johnny.
Pipi Naeun bersemu merah kala mendengar kata 'kita berdua' keluar dari mulut Johnny. Mungkin bagi orang lain itu biasa saja, tetapi bagi Naeun makna dibalik kedua kata itu sangat berarti.
Nevan yang tidak mengerti arti pembicaraan kedua orangtuanya itu pun hanya fokus makan.
Ponsel disaku celana Johnny berdering membuat lelaki berdarah Amerika itu dengan cepat menerima panggilan telepon.
"Iya, halo"
"Halo, apakah benar ini dengan Pak Johnny Seo?"
"Iya benar saya sendiri"
"Saya mendapatkan rekomendasi dari seorang teman, dia bilang Pak Johnny ini adalah detektif hebat yang mampu menyelidiki semua masalah"
"Lalu?"
"Saya hendak memakai jasa detektif Pak Johnny untuk masalah kelam di salah satu perusahaan"
"Oh iya boleh, nanti saya atur jadwal pertemuan nya"
"Kalau sekarang bisa tidak Pak? Soalnya beberapa hari kedepan saya akan dinas ke luar kota"
"Sekarang?"
Johnny kemudian menatap Naeun, lelaki itu hendak menerima tawaran, tetapi ia tidak ingin melewatkan momen berharga makan malam yang hangat ini.
"Udah terima aja, besok aku masak lagi kok buat kamu" ucap Naeun seolah mengerti perasaan Johnny yang sedang bimbang.
"Iya Pak sekarang, kalau Pak Johnny tidak bisa, tidak apa"
Johnny dengan berat mengikuti saran Naeun. "Saya bisa sekarang Pak, nanti saya kirim alamat tempat dimana kita akan bertemu"
![](https://img.wattpad.com/cover/247459594-288-k527954.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
love is sweet
Fanfiction❝berwibawa in public, manja in private. that's jung jaehyun❞ jaerose alternatif universe 𝘄𝗿𝗶𝘁𝘁𝗲𝗻 𝗯𝘆 𝗮𝗰𝗮𝗸𝗲𝗹𝗼𝘂𝘃𝗮