16. Awkward Night

6K 460 7
                                    

Udara dingin menusuk permukaan kulitnya membuat Rose mengeratkan mantal yang di pakainya. Jaehyun yang peka itu pun langsung memeluk tubuh Rose agar memberi kehangatan.

"Mau beli penghangat tangan?" tanya Jaehyun khawatir akan Rose yang kedinginan.

Rose menganggukan kepalanya. Jaehyun melepas pelukan mereka dan membawa Rose ke toserba terdekat.

Sampai disana Jaehyun langsung menuju rak dimana biasanya barang itu berada, dan untungnya toserba ini menjual penghangat tangan itu. Jaehyun bergegas ke kasir untuk membayarnya.

"Sōgaku wa 549-endesu"

(Total harganya jadi 549 yen)

Jaehyun langsung memberikan uang yang pas ke mbak kasir.

"Arigatōgozaimashita" ujar Jaehyun. Mbak kasir itu menganggukan kepalanya. Jaehyun dan Rose pun bergegas pergi dari sana.

"Eh abis darimana lu berdua? Gua cariin dari tadi juga" omel Sehun.

"Beli penghangat tangan, istri gua kedinginan" balas Jaehyun.

"Liat Jennie, Kai, Jisoo, sama Yuta gak?" tanya Lisa.

"Lah bukannya kalian berdua bareng sama mereka?" tanya balik Rose.

"Tadi sih bareng tapi sekarang enggak. Awalnya aku sama Sehun pergi ke toilet sebentar, eh pas balik lagi mereka berempat udah gak ada disana"

Tak lama ponsel di dalam tas Rose berdering membuat Rose mengeluarkan benda pipih itu.

"Oci kamu dimana?"

"Depan toserba, lah kamu dimana?"

"Aku di cafe yang gak jauh dari taman, kamu kesini ya, disini juga ada Jennie sama Kai"

"Oh oke"

-

Disinilah mereka semua sekarang, di Coffe Wrights duduk melingkar sambil menikmati minuman hangat dan beberapa makanan penutup.

Awalnya niat mereka pergi ke taman untuk menikmati angin sejuk di malam hari, ternyata mereka malah mendapatkan udara dingin yang bahkan dapat membuat tubuh menjadi beku.

"Kalo dingin-dingin kaya gini jadi inget masa SMA dulu" ucap Jennie.

"Ah iya, aku masih inget banget ujan-ujan neduh di halte bus sampai malem karna gaada bus yang lewat, mau naik kendaraan lain juga gak memungkinkan"

"Dan disitulah Lisa ketemu Sehun"

"Cinta ku bersemi di halte"

"Dulu juga banyak cewe yang ngejar-ngejar Jaehyun terang-terangan" ujar Kai membuat Jaehyun melayangkan tatapan tajamnya.

"Emang iya? Kok aku gatau" tanya Rose.

"Ya kan lu anak pindahan"

"Sehun juga dulu playboy kelas kalap, bahkan ga cuman cewe seangkatan yang ngejar-ngejar tapi kaka tingkat juga" lagi-lagi Kai membocorkan rahasia.

"Kan itu dulu, sekarang Sehun udah tobat, ya kan sayang?"

"Iya baby"

-

Yuta memasuki kamar membuat Jisoo yang sedang berbaring diatas kasur merubah posisi nya menjadi duduk.

Canggung.

Satu kata yang bisa menggambarkan keadaan mereka sekarang. Yuta mendekat ke arah kasur dan duduk disana.

Jantung Jisoo berdetak lebih cepat dari biasanya. Ia melirik Yuta yang ada disampingnya. Kemudian ia berdiri dan berjalan menuju tempat kopernya berada.

Jisoo mengambil satu set baju tidur dengan cepat lalu berjalan ke kamar mandi. Jisoo yang menunduk itu pun tak sengaja menabrak pintu kamar mandi.

"Ah" ringis Jisoo sambil mengusap kening nya.

Yuta yang melihat itu pun memasang ekspresi khawatir, Yuta sebenarnya ingin menghampiri Jisoo tapi ia tidak mempunyai keberanian yang cukup tinggi.

Jisoo menahan malu dan bergegas membuka pintu kamar mandi lalu masuk kedalam sana, tak lupa ia menutup rapat pintu kembali, bahkan Jisoo mengkuncinya agar merasa aman.

Jisoo menatap pantulan dirinya di cermin. "Kenapa gua bisa kaya gitu sih, astaga!"

"Kan ketauan banget saltingnya, pake nabrak pintu lagi, ya Tuhan" maki Jisoo pada dirinya sendiri.

"Okey, Jisoo tenang" ia menarik napas dan membuang nya dengan harapan rasa salah tingkah nha berkurang meski hanya sedikit.

Jisoo membersihkan wajahnya yang terlapis make up, tak lupa ia mencuci wajahnya juga dengan sabun khusus.

Ia dengan cepat mengganti baju yang dipakainya ke taman tadi dengan baju tidur.

"Tenang Jisoo, dia manusia bukan monster" ujar Jisoo sebelum keluar dari kamar mandi.

Yuta menelan ludah nya ketika melihat penampilan Jisoo dari atas sampai bawah. Jisoo yang bingung itu pun mengikuti arah pandang Yuta.

Matanya membelak. Ia baru sadar kalau baju tidur yang dipakainya adalah tank top crop dan hot pans.

Bagaimana bisa ia mengambil sepasang set baju haram itu?

Jisoo kembali menghela napasnya. Kemudian ia berjalan ke arah ranjang dengan langkah berani.

Ia berbaring di sisi kanan ranjang dengan santai tanpa memedulikan Yuta yang sibuk memperhatikan dirinya.

Jisoo tidur dengan posisisi membelakangi Yuta. Tapi kenapa jantung nya masih berdetak kencang? Apakah ini aneh? Atau ia sebenarnya mempunyai riwayat penyakit jantung?

Jisoo mencoba memejamkan matanya. Ia berusaha untuk cepat tidur malam ini untuk menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.

Tak lama sepasang tangan kekar memeluk pinggang nya, membuat Jisoo membelakan matanya tak percaya.

"Kamu kenapa hm?" tanya Yuta dengan deep voice nya membuat Jisoo merinding.

Yuta mengubah posisi Jisoo agar menghadap dirinya. Terlihat jelas mata Jisoo yang sudah berkaca-kaca menahan rasa takut.

"Kamu gausah takut sama saya" Yuta mencium sekilas puncak kepala Jisoo lalu membawa Jisoo ke dalam dekapannya.

"Selamat malam tuan putri, semoga mimpi indah" bisik Yuta tepat di telinga Jisoo.

-

cerita jisoo yuta ada disebelah ya, yuk baca!

love is sweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang