Bagian 1 sudah tamat, silahkan baca lanjutan di Bagian 2
*
*
Dia berpindah ke tubuh seorang gadis kecil dari desa nelayan! Ayahnya jujur dan terlalu berbakti, sementara ibunya lemah dan sakit-sakitan. Apalagi adik-adiknya masih anak-anak.
Ayahnya ad...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Wilayah terumbu karang yang luas muncul di depan anak-anak itu. Ketika Xiaolian dan Shitou dengan riang berlari, jejak ombak mengikuti mereka. Yu Hang sedikit lebih tenang. Namun, ketika dia melihat sejumlah besar seafood di terumbu, dia tidak bisa menahan diri untuk membungkuk dan mengumpulkan seafood lebih cepat.
Yu Xiaocao diam-diam berdiri di atas karang, sambil membiarkan angin laut yang sejuk bertiup di wajahnya. Hamparan warna biru menyambut matanya karena langit dan laut dipenuhi dengan warna biru murni. Itu adalah warna yang sangat transparan. Bahkan batu giok biru, dengan kualitas terbaik, tidak dapat dibandingkan dengan kejernihan dan kecemerlangan laut dan langit.
Ini adalah laut! Laut tanpa jejak polusi sedikit pun! Yu Xiaocao jatuh ke lamunan yang tidak bisa dia hindari, sambil terpesona oleh pemandangan di depannya.
"Cao'er, kemari! Kenakan sepatu bot kulit hiu ini. Kakimu berbeda dari saudaramu. Mereka sudah terbiasa berlarian di sekitar kerumunan karang di pantai. Jika kau berlari di sekitar karang seperti mereka, maka bagian bawah kakimu akan tercabik-cabik." Dia tidak menyangka Yu Hai yang kuat akan begitu perhatian. Dia benar-benar memikirkan fakta bahwa kaki lembut putri bungsunya tidak akan tahan jika bergesekan dengan permukaan yang kasar.
Yu Xiaocao, yang terpesona oleh pemandangan indah di depannya, tersadar dari lamunannya dan mengenakan sepatu bot dengan gembira. Meskipun sepatu bot itu agak besar, sepatu itu masih bisa dipakai. Dia belajar dari yang lain dan membungkuk untuk benar-benar mencari di sekitar terumbu.
Benar saja, ini adalah area yang belum diketahui oleh orang lain! Segera, Yu Xiaocao menemukan sejenis kerang hitam. Dia dengan hati-hati mengambilnya dan memberikannya kepada Yu Hai, seolah-olah itu adalah harta karun. Dia berkata dengan penuh semangat, "Ayah, aku menemukan kerang. Apakah Ayah pikir ini bisa dimakan?"
Yu Hai melihatnya dan menjawab sambil tersenyum, "Ini kerang. Dagingnya enak dan juga sangat bergizi. Ini juga dikenal sebagai 'telur laut'. Ambil sebanyak yang kau bisa. Jika kita bisa mendapatkan dalam jumlah banyak, maka kita bisa mengeringkannya dan menjualnya dengan harga yang bagus di kota selama musim dingin!"
'Telur laut'? Bukankah itu berarti sangat bergizi? Keluarga kita memang perlu makan lebih banyak makanan bergizi! Baiklah, dia harus mengambil banyak. Kita tidak akan menjualnya. Kita akan memakannya sendiri! Dia bisa membayangkan kerang goreng pedas lezat yang dia makan di kehidupan sebelumnya! Xiaocao hampir meneteskan air liur saat memikirkannya.
Aku akan mengambilnya. aku akan mengambil mereka. Aku akan mengambil semuanya!
"Hah? Kakak Sulung, mengapa kau mengetuk itu? Apakah itu juga bisa dimakan?" Xiaocao tiba-tiba tiba berada di samping Yu Hang. Ketika dia mendekat untuk melihat lebih dekat, dia melihatnya memukul sesuatu yang sekeras batu kapur abu-abu dengan sekop. Karena itu, dia penasaran dan bertanya.
Ini adalah pertama kalinya adik bungsunya ikut untuk mengumpulkan seafood di laut, jadi Yu Hang dengan sangat sabar menjelaskan kepadanya, "Ini disebut remis. Kemari, lihatlah. Bukankah bentuknya seperti gigi kuda? Remis tidak terlihat seperti sesuatu yang istimewa, tetapi sangat lezat ketika dagingnya direbus bahkan dengan air jernih saja."
