(Follow dan Vote dulu sebelum membaca ya)
(Baca Aja Dulu Di jamin Seru)
Benigno Amabel Dulce, seorang gadis berhijab memiliki sifat sedikit barbar, terkadang jahil dan murah senyum tetapi sebarbarnya dirinya akan tetap taat pada agamanya dan berusa...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Motor Meta memasuki gerbang sekolah, seluruh mata murid murid langsung menatap dirinya penuh kagum. Tentu saja mereka langsung tahu kalau orang itu adalah Meta karena satu satu wanita berhijab memakai motor hanyalah dirinya.
Meta turun dari motornya lalu membuka helmnya dan senyum menyapa orang orang yang ia lewati. Ia memasuki kelasnya lalu disambut teriakan oleh teman sekelasnya itu.
"Oy oy kita sambut pemenang kita ini yang bisa ngalahin Vian yeayy!"teriak ketua kelas bernama Viky itu.
Semua bertepuk tangan, Meta tersenyum lalu mengucapkan terima kasih ke mereka semua.
"Traktir dong taa hehe"sahut Rinda cengengesan.
"Iya nih traktir dong sebagai kemenangan lo ngelawan Vian"balas Jordy.
"Oke gue teraktir lo pada di kantin entar istirahat okeyy."
"Yeayy makasih"ucap mereka senang.
"Assalamualaikum ada apa nih?"teriak Carmel saat memasuki kelasnya.
"Waalaikumussalam Heh bisa gak sih lo masuk kelas kalem aja lah ini baru masuk udah teriak aja. Kuping kita semua gak aman lagi tao!"
"Dih santui dong, hidup tuh harus dibawa tenang kayak di pantai selow aza yekan."
"Eh astaga kunci motor gue kagak inget gue cabut!"teriak Meta mengejutkan mereka semua.
"Yaudah yuk gue temenin lo!"ucap Carmel yang di angguki oleh Meta.
Mereka pun menaruh tas mereka lebih dahulu lalu keluar kelas, dan berjalan menuju parkiran lagi.
"Huh untung gak ilang"Meta pun mencabut kunci motornya. Saat ia berbalik ia bertemu dengan Vian dkk.
"Assalamualaikum."
"Waalaikumussalam, baru datang kalian?"tanya Carmel.
"Iya."
"Yoklah masuk!"
Saat hendak memasuki gedung IPS dari lantai atas seseorang perempuan dengan sengaja menyenggol pot tanaman tepat pada saat Meta dan Carmel lewat.
"AWAS META CARMEL!"teriak orang orang.
Meta tersenyum miring lalu mendorong Carmel hingga menjauh, ia dengan sengaja tetap berdiri disitu dan menunduk supaya pot itu tidak terkena kepalanya tetapi mengenai bagian punggungnya. Detik berikutnya Meta pingsan.