-Lima-

68.8K 9K 882
                                    


Sebelum membaca biasakan vote dulu ya

Mereka berlima pun berjalan menuju dapur wangi masakan makin tercium saat mereka sudah mendekati dapur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka berlima pun berjalan menuju dapur wangi masakan makin tercium saat mereka sudah mendekati dapur. Mereka berlima melihat Enzi yang duduk enteng di meja makan dan Meta yang sibuk memasak. Enzi yang merasa di belakangnya ada orang pun membalikkan badannya dan melihat para sahabatnya itu.

"Kenapa?"tanya Enzi kemereka.

"Dia beneran bisa masak?"tanya Eric balik.

"Ya lo liat aja sendiri, lihai banget kan"Enzi pun menolehkan kepalanya lagi dan menatap Meta yang sedang memasak itu, mereka berlima juga memerhatikan meta yang lihai saat memasak.

"Bang en-"ucapan Meta terpotong saat ia melihat kelima orang itu, ia pun menaikkan alisnya sambil menatap heran mereka berlima.

"Ngapain lo pada kesini?"tanya Meta ke mereka.

"Eh inget ini bukan rumah lo doang, ini juga rumah gue ya seterah gue lah mau kemana aja"jawab Eric.

"Oh aja ye kan"Meta pun kembali fokus memasak telur mata sapi, setelah selesai ia menata mie kwetiau dengan nuget, sosis, dan telur mata sapi tadi di 2 piring lalu ia membawa piring itu kehadapan Enzi.

"Tadaaa, mie kwetiau spesial ala chef Metanoia Erica selesaii silahkan dinikmati tuan Enzi"Meta pun duduk diseberang Enzi. Sedangkan orang berlima tadi juga duduk dimeja makan yang sama dengan mereka.

"Wahhh enak nih kayaknya, gak ada racun kan?"selidik Enzi.

"Ada bang, racunnya bisa membuat abang sadar atas ketidakwarasan dan juga racun itu bisa membuat abanh berhentiin memfitnah orang tanpa bukti"ucap Meta terselip sidiran.

"Behh sabi banget tuh racun hahahaha, oh ya lo pada mau makan yah"tanya Enzi ke sahabat nya itu.

"Heem si Aca dah laper tuh eh bukan aca aja sih yang laper tapi gue juga"jawab Madha.

"Oh, yaudah gue sama Meta makan duluan yah"ucap Enzi.

"Doa dulu bang jan langsung makan"ucap Meta memperingati Enzi yang hendak menyuapkan mie itu tanpa membawa doa.

"Iya deh neng Meta"mereka berdua pun berdoa setelah itu mereka berdua mulai menyuapkan mie tadi kemulut mereka masing masing.

"Enak gak bang?"tanya Meta memastikan.

"Gilaaa ta, ini enak banget anjirr kalah mah sama warung langganan gue"ucapan Enzi tadi membuat Eric, Vian, Aca, Madha dan Ceye meneguk ludah saja, seenak apa pikir mereka.

ALLASSO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang