END

48.1K 5.3K 1.8K
                                    

Sudah siap untuk membaca ending cerita ini??

Oke, langsung baca aja kuyy

Keesokan hari nya Meta merasakan badannya pegal semua

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Keesokan hari nya Meta merasakan badannya pegal semua. Ett jangan pikir negatif dulu dia pegal karena seharian menyalami tamu tamu undangan, kalian bayangin aja mungkin sekitar 1000 orang lebih yang datang ke akad nikah mereka berdua dan itu belum semua, resepsi pernikahan nya juga bakalan lebih banyak orang yang datang.

Untuk masalah berhubungan suami istri itu mereka skip dulu, katanya tunggu Meta mau lulus aja baru mereka mau itu ituan. Altis sendiri harus nahan, untuk tidak menjamah sang istri gantiannya Meta bakal manjain Altis, udah udah jangan di pikirin lagi.

"Kakk... Bangun"Meta mencoba membangunkan sang suami untuk mengajak sholat subuh berdua.

Mata Altis terbuka lalu ia duduk untuk mengumpulkan nyawanya lebih dahulu.

"Selamat pagi, suamiii"sapa Meta dengan senyuman lebarnya.

Altis menoleh lalu membalas senyuman istrinya itu, "Alhamdulillah sekarang pagi pagi ada yang bisa bangunin, terus setiap pagi bisa liat bidadari cantik di kamarku ini."

"Kak, jangan gombal lagi please. Aku gak bisa nanti aku pingsan lagi"rengek Meta.

"Aku gak gombal, yasudah ayo kita sholat"ajak Altis lalu mereka berdua bangkit dari kasur dan berwudhu.

Kita skip saja langsung, karena kedua pasutri yang baru nikah itu mau lanjut uwu uwuan lagi. Nanti yang jomblo iri lagi ngeliat keromantisan mereka berdua.

Mereka semua sudah siap dengan pakaian masing masing. Oh asal kalian tau, awalnya Meta tidak memakai cadar tapi karena Altis orang nya posesif dia tak mau kecantikan istrinya itu terlihat orang lain. Ia sebenarnya juga tidak terlalu memerintah sang istri menggunakan cadar kelak, tetapi ia mengatakan seperti ini ke Meta tadi.

"Kalau kamu nyaman dengan cadar itu, belajarlah. Tetapi kalau tidak mau ya tak apa, aku tidak mengharuskannya, karena cadar itu tidak di haruskan juga"ucapnya ke Meta.

Meta sangat bersyukur mempunyai suami yang sangat pengertian seperti Altis.

Untuk ke menuju ke pantai tempat resepsi itu mereka semua menggunakan mobil. Niat awalnya sih mau pakai helikopter tapi nanti ribet kata Meta.

Tin tin tin.

Mereka yang di dalam rumah tentu saja terkejut saat banyak sekali bunyi motor dan mobil mengklakson dari luar.

"Ayo kita keluar semua"ajak Eric dengan senyuman lebarnya.

"Ada apa Eric?"tanya Lena-bunda Altis.

"Pasti kalian semua akan terkejut melihatnya"Eric tersenyum miring.

"Jangan aneh aneh!"

"Enggak."

ALLASSO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang