-EmpatEmpat-

36K 4.9K 911
                                    

Altis pun menolehkan kepalanya dan menatap dua orang laki laki tersebut dengan mata terkejutnya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Altis pun menolehkan kepalanya dan menatap dua orang laki laki tersebut dengan mata terkejutnya itu.

"Haii"sapa mereka berdua.

"Astagfirullah!!"

"Kayak ngeliat hantu aja!"sahut Meta sambil cekikikan.

Kedua laki laki itu langsung menghampiri Meta dan Altis. Meta pun berdiri dan menatap ketiga laki laki itu.

"Meta, kenapa mereka ada di sini?"tanya Altis menatap bingung kedua laki laki itu.

"Mereka juga mau nikahin Meta lohh, gimana nih ada 3 calon. Padahal Meta masih muda huh!"jawab Meta dengan nada sombongnya.

"Umur boleh muda tapi sifat lo cocok buat jadi istri dan ibu dari anak anak gue"sahut Vian tersenyum tipis.

"Heh itu calon istri gue juga!"sahut Rean yang berdiri disamping Vian.

"Meta juga calon istri saya!"sahut Altis juga ikut ikutan.

"Nah kan hahaha"Meta menggaruk tengkuknya yang tidak gatal itu lalu menatap ketiga laki laki itu heran dan bingung.

"Kalian suka dan cinta sama Meta?"tanyanya.

"Iya pake banget!"ucap Rean lebih dahulu.

"Iyalahh!"jawab Altis ngegas.

"Iyaaaaaaaa!"jawab Vian juga ikut ngegas. Dia juga tak mau kalah sama tu dua curut katanya.

"Duh gimana ya, Meta bingung?"hei gimana gak bingung, dia disukain sama tiga cogan dan sifat mereka 11 12 hampir sama. Walau Vian brengsek sih dulunya, alhamdulillah sekarang udah berubah.

"Gak usah bingung pilih aku aja!"ucap Vian yang langsung dibalas pelototan dari Altis dan Rean.

"Gak pilih saya aja!"celetuk Altis.

"Ah muka kalian standar jadi pilih aku aja Erica!"

"Oke, oke, harap tenang, gimana kalo Meta adakan tes kepintaran tentang agama aja, Meta bakal pilih salah satu dari kalian kalau kalian bisa jawab seluruh pertanyaan Meta nanti. Bukannya Meta terlalu mengatur, biarpun Meta suka dan cinta sama Kak Astra tapi Vian dan Rean pernah bikin Meta bahagia dan nemenin Meta sewaktu Kak Astra mau nikah sama Kak Ais."

"Hah yang benar aja?"

"Iya, kamu gak setuju?"

"Setuju lahh, ngapain takut!"balas Rean.

"Iya ngapain takut sama mereka cih!"ujar Vian melirik sinis kedua lawannya itu.

Meta pun melirik Altis yang sedari tadi hanya diam, "Kak Astra takut?"

"Takut? Di dalam kamus saya tidak ada kata takut Metanoia!"

"Gini nih Meta jelasin ya kenapa Meta bikin kayak gitu, karena Meta pengen adil aja. Sama Meta juga mau nyari suami yang pinter agama karena Meta dan anak anak Meta entar bisa dibimbing oleh kepala keluarga nanti. Bukannya Meta sok sok an, Meta juga bakal banyak belajar tentang agama kok biar nanti suami Meta juga gak malu punya istri kayak Meta."

ALLASSO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang