-TigaPuluh-

46.9K 6.1K 356
                                        

1 bulan berlalu setelah papa dari Vian meninggal, Vian benar benar terpuruk dan hampir sebulan dia tak masuk sekolah karena ingin menemani mama nya di rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

1 bulan berlalu setelah papa dari Vian meninggal, Vian benar benar terpuruk dan hampir sebulan dia tak masuk sekolah karena ingin menemani mama nya di rumah. Ia takut mama nya berbuat sesuatu makanya dia juga harus menjaga sang mama.

Vian pernah berpikir kalau ini adalah karma nya karena pernah menyakiti seorang perempuan.

Tapi kenapa tidak dirinya saja yang di ambil nyawanya?

Dan kenapa harus papa nya yang diambil nyawanya oleh Tuhan?!

Alhamdulillah setelah 1 bulan merenung ia akhirnya bisa ikhlas. Dan berusaha bangkit seperti biasa, ia juga harus rajin-rajin mendoakan sang papa bukannya terus menangis.

Dia bakalan berusaha menjadi anak yang berbakti dan benar benar berusaha untuk belajar menjadi CEO supaya kelak ia bisa menjadi CEO yang hebat sesuai keinginan sang papa.

••••

Carmel keluar dari mobilnya ia membenarkan tataan rambutnya dulu setelah itu ia memasang jepit rambutnya di poni. Setelah selesai ia tersenyum dan hendak berjalan menuju gedung IPS, tetapi saat ia ingin berjalan ia dicegat beberapa motor sport yang ia ketahui milik Vian dkk.

Vian dkk turun dari motor mereka masih masing. Enzi menghampiri Carmel lalu menyapanya, "Assalamualaikum neng manis."

"Walaikumsalam abang jelek"sapa Carmel, Enzi tersenyum masam lalu menjitak kening Carmel.

"Waduh ganas bener!"ucap Carmel lalu meusap usap keningnya itu.

"Cantik"gumam Eric yang kebetulan jarak Carmel itu dekat sehingga Carmel bisa mendengar gumaman Eric tadi. Carmel celingak-celinguk mencari perempuan yang disebut cantik oleh Eric tadi tapi ia tak melihat perempuan diparkiran sekarang yang ada hanyalah dirinya.

"Hmm? cantik?"

Eric gelagapan lalu mendatarkan raut wajahnya, "Pohon kepalaa tuh cantik!"

"Hah, hahaha pohon kepala apaan dah, cie gugup kan lo?"tanya Carmel dengan wajah meledeknya itu.

Vian dkk terkecuali Eric langsung meninggalkan mereka berdua diparkiran, tak mau ikut campur masalah rumah tangga mereka berdua.

"Mana ada!"

"Alah siaboy, gue tau gue cantik dan makasih tapi kata sahabat gue yang paling masyallah cantiknya itu kalo muji orang jangan lupa pake masyallah okey."

"Siapa juga yang muji lo?"Eric mendengus kesal.

"Ya elo lah, lo kira disini ada perempuan selain gue. Gak ada kan?"ucap Carmel dengan nada mengejeknya itu.

ALLASSO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang