-Delapan-

62.8K 8.9K 491
                                    

SEBELUM MEMBACA MARI DIVOTE DULU.....

Maaf ya gais niatnya mau up sering sering, eh malah tugas numpuk bener jadi gak sempet up deh. Sumpah dah mumet kali kepalanya saya hahaha.

Mereka bertiga akhirnya sampai diparkiran "Ca, lo bisa pake motor beneran?"tanya Carmel berkali kali

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mereka bertiga akhirnya sampai diparkiran "Ca, lo bisa pake motor beneran?"tanya Carmel berkali kali.

"Iya Caramel udah ah sana lo masuk mobil"ucap Meta frustasi.

"Iye iye gue balik dulu assalamualaikum."

"Walaikumussalam"ucap Meta dan Enzi berbarengan, saat mereka berdua hendak menaiki motor mereka masing masing Vian, Eric, Aca, Madha, dan Ceye juga berada disana.

"Bener kata orang orang Kak Meta udah bisa naik motor"ucap Aca sambil tersenyum.

"Iya hehe, kalo gitu kami duluan yah assalamualaikum"Meta dan Enzi pun meninggalkan sekolah dan tak memperdulikan tatapan tatapan kepo dari beberapa siswa siswi.

Selang beberapa menit mereka berdua sampai di rumah orang tua Enzi mereka turun dari motor dan berjalan memasuki rumah itu.

"Assalamualaikum"salam Enzi dan Meta.

"Walaikumussalam"ucap sang bunda Enzi yang bernama Eriska, "Wahh ini yang namanya Meta, masyaallah cantik banget jarang tau si Enzi bawa cewe pake hijab seperti kamu"sambungnya.

"E-eh iya tante makasih, kata bang Enzi tante mau ketemu aku jadinya sebelum aku pulang mampir bentar kesini"ucap Meta tak kalah ramahnya.

"Jangan panggil tante panggil aja bunda okeh"ucap Eriska.

"Iya tan eh bunda"ucap Meta canggung.

"Huaa bubun jahat aku anak kandung apa bukan sih kok malah meta yang disambut duluan"rengek Enzi.

"Gak banget, bunda juga bosen liat muka kamu setiap hari makanya bawa calon istri kamu kesini jangan sahabat kamu mulu."

"Jahat sekali kamu bukan bunda akukan?"tanya Enzi dengan nada polos polos bangsatnya itu.

"Diam deh kamu sana ganti baju biar Meta bunda ambil bentar."

Enzi mendengus kesal, "Okeh okeh bye."

"Hirauin aja sayang, biasalah Enzi kalo dirumah manja banget heran juga bunda sama tuh anak"ucap Eriska yang heran akan kelakuan sang anak laki lakinya itu.

"Hehe iya bund, aku juga kok sama kayak bang Enzi kalo deket ama mommy langsung deh keluar manjanya."

"Oh iya kamu mau bantu bunda masak gak?"tawar Eriska

ALLASSO (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang