Prolog

3.1K 165 1
                                    

"Gara-gara kau, Jiwoo meninggal!" Seru salah seorang pemuda berlesung Pipit di rumah besar itu dengan menahan amarah di dadanya.

"Jika bukan karena ajakanmu, Jiwoo tidak akan pergi. Dia tidak akan meninggal karena kecelakaan itu!!" Seorang pemuda yang lebih tua berseru lebih keras.

Pemuda tampan yang memiliki senyum kotak di wajahnya itu hanya bisa menatap sendu kedua kakaknya. Ia tidak berucap juga tidak menanggapi kemarahan mereka. Kedua kakaknya itu selalu mengungkit perihal kematian adik bungsunya. Sejak bertahun-tahun lalu, selalu seperti itu

"Hyung.... Mengapa kalian seperti ini? Mengapa kalian terus menyalahkan aku atas peristiwa yang terjadi belasan tahun lalu?" Tanyanya dalam hati. Ia begitu sedih karena kedua kakaknya itu selalu menyalahkannya atas meninggalnya sang adik.

Apakah ia benar-benar telah membunuh adiknya? Apakah mungkin jika tuduhan kedua kakaknya itu memang benar adanya? Itukah alasan mereka sangat membenci dirinya?

Pemuda itu hanya bisa menghela napas. Ia tidak ingin hubungannya dengan kedua kakaknya dipenuhi dengan kebencian. Seandainya waktu bisa diputar kembali, ia lebih memilih mati daripada membiarkan hal ini terjadi.

@@@

Sedikit ya prolognya? 🙈🙈

Semoga kalian menyukainya, Yeorobun 🥰🥰

.: 16 Agustus 2021 :.

(Don't) Leave Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang