Chapter 28

597 81 5
                                    

Namjoon kini berada di kamar Seokjin. Begitu Taehyung tertidur, Ia dan keluarganya makan malam bersama. Setelah itu, Seokjin langsung memanggilnya ke kamar. Ia ingin mengetahui apa maksud yang diucapkan oleh Namjoon saat pemuda itu memarahi bungsunya.

"Kau harus menceritakan semuanya, Joon. Hyung tidak ingin ada yang kau tutup-tutupi." Seru Seokjin sambil duduk di atas kursi belajarnya. Namjoon duduk di atas tempat tidur.

"Hyung..."

"Ceritakan sekarang juga!" Tukasnya lagi yang membuat Namjoon menghela napas. Akhirnya, ia menceritakan apa saja yang sering dialami oleh Taehyung di kampus kepada sulungnya.

Mendengar apa yang diceritakan oleh Namjoon, amarah Seokjin seketika memuncak hingga urat-urat nadi di lehernya terlihat. Kedua tangannya mengepal hingga buku-buku jarinya memutih. Wajahnya pun memerah karena emosi yang hampir meledak.

"Mengapa kau tidak pernah menceritakan hal ini padaku, Joon? Kau biarkan saja manusia-manusia sialan itu menyakiti Tae?" Tanya Seokjin Sambil memukul meja belajar di hadapannya dengan tangan kanan.

"Tae tidak mengijinkan aku untuk ikut campur, Hyung. Jika bukan karena permintaan Tae, apa Hyung pikir aku akan diam saja saat melihatnya dihajar oleh mereka?

"Aku tidak akan memaafkan mereka. Aku akan menghancurkan mereka beserta keluarganya. Tunggu saja!"

Seokjin segera membuka laptopnya. Ia mencari nama-nama dari anak-anak yang selalu mengganggu bungsunya. Namun sayang, nama-nama itu tidak masuk dalam data web.

"Itu bukan nama asli mereka, Hyung." Cetus Namjoon yang membuat Seokjin langsung memukul lengan kanannya. Namjoon membuka ponsel miliknya dan mencari file daftar nama mahasiswa yang ia simpan.

"Nama asli Lucas adalah Hwang Wook-hee, Haechan adalah Lee Dong Hyuk. Jaemin adalah Na Jae Min dan Jisung adalah Park Ji Sung. Hyung ingin melakukan apa pada mereka?"

Seokjin tak menjawab. Ia terus saja mengetik di laptopnya. Begitu ia mendapatkan hasilnya, tiba-tiba ia tersenyum menyeringai.

"Wae? Mengapa Hyung tersenyum seperti itu?" Tanya Namjoon dengan dahi berkerut.

"Keluarga mereka ternyata masuk dalam naungan perusahaan kita." Tandas Seokjin yang membuat Namjoon terkejut.

"Mwo? Semua?" Tanya Namjoon tak percaya. Seokjin mengangguk. Ia menunjukkan apa yang ada di laptopnya pada sang adik.

"Ayah mereka bekerja di perusahaan cabang."

"Daebak! Bagaimana mungkin hal ini bisa terjadi?" Tanya Namjoon dengan takjub.

"Ada kemungkinan mereka tidak mengetahui bahwa perusahaan tempat mereka bekerja adalah anak perusahaan dari Kim Company yang Appa pimpin. Kau tahu sendiri, bukan? Appa selalu merahasiakan bahwa Kim Company memiliki cabang?"

"Ah... Kau benar, Hyung. Perusahaan cabang dipimpin oleh orang lain dan Appa hanya memantau dari jauh."

"Apa yang Appa pantau dari jauh?"

Sebuah suara membuat dua pemuda tampan itu menoleh. Sosok Hyun Bin terlihat memasuki kamar Seokjin. Ye Jin mengikuti di belakangnya.

"Appa..."

Hyun Bin mendekat ke arah Seokjin yang duduk di kursi belajar dan menatap ke layar laptop yang menyala. Dahinya berkerut melihat nama-nama yang tertera di sana.

"Apa yang ingin kau lakukan pada mereka, Jin? Mengapa profil mereka muncul di layar laptopmu?" Tanya Hyun Bin bingung.

"Aku ingin memberi mereka pelajaran."

"Apa yang sudah mereka lakukan? Setahu Appa, kinerja mereka sangat baik di perusahaan." Tanya Hyun Bin penasaran.

"Ye, Appa. Mereka tidak melakukan kesalahan. Geundae... mereka harus bertanggung jawab atas apa yang telah anak-anak mereka lakukan pada Tae."

(Don't) Leave Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang