Chapter 31

682 90 2
                                    

Namjoon terlihat mondar mandir di depan ruang UGD. Seokjin bersandar di tembok sementara Hyun Bin dan Ye Jin duduk di kursi yang ada di sana. Keempat orang itu sedang menunggu dokter menangani Taehyung di dalam. Sudah hampir satu jam, tapi dokter masih belum juga keluar.

Tadi, semuanya terkejut saat Taehyung tiba-tiba pingsan dalam keadaan yang babak belur. Seokjin dengan sigap langsung menggendong dan membawa sang adik ke mobil diikuti oleh Namjoon. Hyun Bin dan juga Ye Jin langsung menyusul. Mereka membawa Taehyung ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.

"Mengapa dokter belum juga keluar, Oppa? Bagaimana keadaan Tae di dalam sana?" Tanya Ye Jin dengan suara bergetar. Sejak di mobil, perempuan itu terus saja menangis melihat kondisi putra bungsunya yang tak sadarkan diri.

"Bersabarlah, Ye Jin-ah! Dokter sedang berusaha menyelamatkan, Tae." Jawab Hyun Bin sambil merengkuh bahu istrinya. Ia mencoba memberikan kekuatan melalui pelukannya.

Namjoon menatap Seokjin. Pemuda itu terlihat sedang berpikir keras. Ia tak berani mengganggu jika sulungnya sudah seperti itu.

"Eomm! Appa!" Panggil Seokjin tiba-tiba. Namjoon terkejut saat sang kakak mendekati ayah dan ibunya.

"Ijinkan aku pulang, Eomma! Appa! Aku tidak bisa diam saja seperti ini. Aku harus menyelidiki apa yang terjadi pada Tae sampai dia jadi seperti ini."

"Apa yang akan kau lakukan, Jin? Dengan cara apa kau menyelidiki penyebab Tae terluka seperti ini?" Tanya Hyun Bin sambil berdiri.

"Aku akan melakukan apapun, Appa. Aku tidak akan membiarkan siapapun yang sudah menyakiti Tae bebas begitu saja." Jawab Seokjin tegas. Hyun Bin menghela napas. Ia segera mengangguk dan menepuk bahu putra sulungnya.

"Appa serahkan semuanya padamu, Jin. Lakukan apapun agar kau bisa menangkap pelaku yang sudah menyakiti Tae!" Ucap Hyun Bin pasrah. Seokjin mengangguk.

"Hyung tidak bisa melakukannya sendirian, Joon. Kau akan membantu Hyung bukan?" Tanya Seokjin sambil menatap adiknya. Namjoon mengangguk.

"Tentu saja aku akan membantumu, Hyung! Aku tidak akan pernah membiarkan masalah ini selesai begitu saja. Orang yang sudah menyakiti Tae harus dihukum seberat-beratnya."

Seokjin mengangguk. Ia dan sang adik hendak melangkah sebelum suara Ye Jin menghentikan keduanya.

"Jin-ah! Joon-ah!" Panggil Ye Jin lirih. Seokjin dan Namjoon menatap sang ibu bersamaan. Perempuan itu mendekat dan memeluk kedua putranya dengan erat.

"Mianhae, Adeul. Eomma pasrahkan masalah Tae kepada kalian berdua. Eomma akan selalu mendukung dan mendoakan keberhasilan kalian. Untuk saat ini, biarkan Eomma fokus pada kesembuhan Tae. Eoh? Tae baru saja sembuh dari sakit dan ia sudah mengalami hal ini. Mianhae, Adeul." Lirih Ye Jin di telinga kedua putranya. Matanya kembali berkaca-kaca.

"Gwaenchana, Eomma. Eomma fokus saja pada Tae. " Ucap Namjoon mencoba menguatkan sang ibu. Ye Jin mengangguk. Ia melepaskan pelukannya dan menghapus air mata yang menetes di pipinya. Ia pun mencium kening kedua putranya sebelum membiarkan mereka pergi meninggalkan rumah sakit.

Tak lama setelah Seokjin dan Namjoon pergi, pintu ruang UGD terbuka. Seorang dokter muda keluar dari sana. Ye Jin dan Hyun Bin segera mendekati dokter itu.

"Bagaimana keadaan anak saya, dokter? Anak saya baik-baik saja kan?" Tanya Ye Jin dengan tidak sabar.

"Kami sudah mengobati semua luka yang ada di tubuh pasien. Beruntung, tidak ada luka serius yang dialaminya saat ini. Tapi sebelumnya, saya harus mengingatkan anda untuk berhati-hati pada luka lebam yang ada di perut pasien. Untunglah, saat saya memeriksanya tadi, luka itu tidak terlalu dalam. Jadi luka itu tidak mengenai organ dalamnya. Seandainya luka yang diterimanya itu lebih kencang dari sebelumnya, itu bisa berbahaya. Jadi, sebisa mungkin untuk tidak membiarkan pasien terluka lagi. Jika pasien menerima luka seperti ini sekali lagi, pasien akan mengalami trauma." Jawab dokter itu.

(Don't) Leave Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang