"V Hyung!"
Taehyung baru saja sampai di kampus saat Jungkook memanggilnya dari halaman kampus. Ia segera mendekati sang sahabat sambil mengalungkan tas punggungnya di bahu kiri.
"Kookie..."
"Neo gwaenchana, Hyung?" Tanya Jungkook saat Taehyung sudah berada di dekatnya. Taehyung mengangguk.
"Syukurlah. Aku benar-benar khawatir karena Hyung tidak masuk kuliah selama tiga hari." Tutur pemuda itu sambil menghela napas lega. Taehyung mengusap-usap kepala Jungkook dan tersenyum. Tiba-tiba Taehyung teringat sesuatu. Ia menghentikan lengan Jungkook agar sahabatnya itu menatapnya.
"Kata Namjoon Hyung, Jisung meninggal, Kookie. Apa kau tahu sesuatu?" Tanyanya dengan serius.
Sebelum menjawab, Jungkook memperhatikan sekelilingnya. Ia melihat ke kanan dan ke kiri sebelum akhirnya menarik Taehyung ke tempat yang sekiranya tidak ada orang yang datang.
"Aku sempat berkunjung ke rumah Jisung untuk menyampaikan bela sungkawa, di sana aku mendengar pembicaraan orang-orang yang datang. Mereka mengatakan bahwa Jisung meninggal karena luka tembakan." Jawab Jungkook sambil berbisik.
"Mwo? Luka tembakan?" Tanya Taehyung dengan berbisik pula. Jungkook mengangguk.
"Banyak yang mengatakan bahwa Jisung adalah pelaku keonaran dan perampokan yang sering terjadi di perumahan-perumahan yang ada di sekitar sini." Lanjut Jungkook yang membuat Taehyung tak bisa berkata-kata.
"Hyung menyaksikan berita kan? Banyak yang mengira bahwa pelaku yang ditembak di punggungnya adalah Jisung."
"Yang benar saja?" Tanya Taehyung tak percaya.
"Aku tidak tahu apakah berita itu benar atau tidak. Tapi jika melihat dari nama inisial yang disebutkan dalam berita, mau tak mau aku pun harus mengakuinya. Hyung ingat nama lengkap Jisung kan?" Tanya Jungkook. Taehyung mengangguk.
"Park Ji Sung."
"Inisial yang disebutkan dalam berita adalah PJS dan NJM."
"Kookie!"
"Hyung bisa menduga siapa NJM?" Tanya Jungkook lagi yang membuat Taehyung membelalakkan matanya.
"Seolma..."
"Na Jae Min." Jungkook menjawab dugaan Taehyung.
"Apa kau benar-benar serius?" Tanya pemuda berusia 23 tahun itu sambil terus berbisik. Jungkook mengangguk.
"Sejak diumumkannya berita kematian Jisung, Lucas dan Haechan masih belum masuk sampai hari ini." Ucapnya. Taehyung diam.
"Begitu juga dengan Jimin Hyung."
Taehyung seketika menatap Jungkook.
"Jimin Hyung tidak pernah terlihat sejak Hyung bertengkar dengannya waktu itu."
Lagi-lagi Taehyung diam. Ia ingin bersikap tak peduli pada Jimin, tapi ia tidak benar-benar bisa melakukannya. Bagaimanapun Jimin dulu adalah sahabatnya. Mendengar jika Jimin tidak pernah terlihat, perasaannya seketika langsung khawatir.
"Apa yang kalian lakukan di sini?" Tanya seseorang yang membuat dua sahabat itu terkejut. Jungkook dan Taehyung menoleh. Sosok Jun Ji Hyun tengah berdiri di belakang mereka.
"S-Saem..." Desis kedua pemuda itu pada sang dosen.
"Omo? Kalian terkejut? Kalian pasti sedang membicarakan hal yang sangat penting sampai-sampai kalian tidak menyadari kedatanganku." Ujar Jun Ji Hyun sambil tersenyum.
"A-anibnida." Taehyung mencoba mengelak.
"Kelas sudah hampir dimulai, cepatlah masuk!" Tegur Jun Ji Hyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
(Don't) Leave Me!
FanfictionCOMPLETED! Kim Taehyung awalnya merasa begitu kesepian. Karena kedua kakaknya, sejak kecil selalu memusuhinya. Setelah adiknya, Kim Jiwoo meninggal dunia, Kim Seokjin dan Kim Namjoon menjadi begitu membencinya. Mereka selalu menuduh bahwa pemuda itu...