Chapter 30

683 94 7
                                    

Taehyung terbangun karena terpaan air yang membasahi wajahnya. Ia terbatuk-batuk karena sebagian air itu masuk ke tenggorokannya.

"Sudah bangun?" Tanya seseorang yang membuat Taehyung menoleh ke sebelah kirinya. Ia masih terbatuk-batuk, namun seketika terhenti begitu ia melihat siapa yang baru saja berbicara.

"N-neo...."

"Maj-a. Ige Naya. Kau terkejut?"

"Mengapa kau melakukan ini, Jisung-ah? Lepaskan aku!" Tanya Taehyung dengan dahi berkerut. Ia berusaha melepaskan diri, namun ikatan tali yang melingkar di kedua tangannya yang disatukan di belakang tubuhnya terikat dengan begitu kuat.

"Kau ingin ku lepaskan?" Tanya Jisung sambil menatap Taehyung dari jarak yang sangat dekat.

"Jangan seperti ini, Jisung-ah! Kau hanya akan merugikan dirimu sendiri jika melakukan hal seperti ini." Tegur Taehyung mengingatkan. Jisung tertawa meremehkan. Tiba-tiba ia menarik rambut Taehyung dengan kuat dan mendorongnya hingga pemuda itu terjerembab ke lantai.

Taehyung hanya bisa mendesis kesakitan. Rasa sakit yang dirasakannya benar-benar mampu membuatnya menangis seketika.

"Ini semua gara-gara kau, Taehyung-ah! Kau yang membuatku jadi begini." Cecar Jisung sambil menarik rambut Taehyung agar pemuda itu menatapnya.

"A-apa yang telah ku lakukan? A-aku tidak pernah mengganggumu, Jisung-ah." Tanya Taehyung sambil meringis.

Jisung semakin kencang menarik rambut Taehyung. Membuat pemuda itu menjerit kesakitan karena yang dilakukannya.

"Arghh... A-apho!" Rintih Taehyung dengan air mata mengalir di kedua pipinya.

"Apho? Kau ingin aku menghentikannya?" Tanya Jisung lalu tertawa mengejek.

"Jebal, Jisung-ah! Jangan melakukan hal seperti ini. Hentikan..."

"Kalau begitu minta pada kakakmu untuk menghentikan aku, brengsek!" Sengat Jisung sambil menendang kepala Taehyung dengan keras hingga mengeluarkan darah di bagian hidung.

Taehyung tak bisa berkata-kata selain merasakan rasa sakit yang luar biasa dan juga rasa pusing disaat yang bersamaan. Pandangan matanya seketika mengabur.

Haechan dan Lucas yang sejak tadi hanya menonton, kini mulai melangkah mendekati Taehyung. Keduanya mengangkat tubuh pemuda itu dan meletakkannya kembali di kursi seperti semula.

"Kau ingin kami menghentikan ini? Mintalah pertolongan pada kakakmu!" Ujar Lucas sambil mencengkeram dagu Taehyung dengan kuat lalu melepaskannya dengan kasar.

"Ya! Untuk permulaan, aku akan memberimu sedikit kejutan. Kau siap?" Tanya Haechan sambil membungkukkan tubuhnya di hadapan Taehyung. Tapi pemuda itu tak menjawab, hanya merintih kesakitan dan membuat Haechan sangat kesal. Ia menendang kaki pemuda bersenyum kotak itu dengan keras.

"Kau siap?" Tanya Haechan lagi. Taehyung pun mengangguk sambil menahan rasa sakit di kakinya.

"Lihatlah di sana! Kau akan segera menerima kejutan dariku." Ujar Haechan sambil menunjuk ke salah satu pintu yang ada di  depannya.

"Mengapa kalian memanggilku ke sini? Aku harus segera pulang dan beristirahat. Kepalaku pu..."

Taehyung benar-benar terkejut melihat siapa yang baru saja datang. Lidahnya kelu dan tak mampu berucap. Begitu juga dengan sosok pemuda yang baru saja datang itu.

"Ah... Kau sudah datang, Jimin-ah. Jangan sampai kau kehilangan kesempatan untuk bersenang-senang!" Ucap Haechan sambil mengalungkan lengan kanannya di leher Jimin.

"Apa yang kau lakukan?" Tanya Jimin sambil mendorong tubuh Haechan darinya.

"Nan? Aku akan bersenang-senang."

(Don't) Leave Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang