Chapter 05

1.5K 143 2
                                    

Pemuda bermata elang itu menatap tangan yang terulur ke arahnya dengan tatapan penuh curiga. Ia diam saja, tidak menyambut uluran tangan tersebut.

"Sepertinya temanmu tidak bisa mempercayaiku, Jimin-ah." Kata pemuda yang mengaku bernama Min Yoongi itu sambil tertawa pelan.

"Gwaenchana, Tae-ya. Yoongi Hyung tidak akan melakukan apa-apa padaku. Dia yang menyelamatkanku saat Abeoji meninggalkanku di sana." Kata Jimin sambil menepuk bahu sang sahabat. Membuat pemuda dengan senyum kotak itu menghela napas. Ia segera menarik tangan sang sahabat untuk duduk di sofa.

"Mianhabnida. Aku masih tidak bisa mempercayaimu. Geundae, gumawo karena kau telah menyelamatkannya." Kata Taehyung sambil menatap sosok Min Yoongi yang juga sedang menatapnya. Pemuda itu tersenyum.

"Gwaenchanhseubnida. Aku mengerti maksudmu. Wajar saja jika kau mencurigaiku dalam situasi seperti ini." Kata Yoongi sambil melangkah mendekat ke arah sofa.

"Maksudku bukan seperti itu. Aku...."

"Arasseoyo. Kau tidak perlu menjelaskan apapun padaku."

Taehyung menatap Yoongi yang tersenyum padanya dengan perasaan tak menentu. Haruskah ia mempercayainya?

"Berhentilah menatap Yoongi Hyung dengan tatapan seperti itu, Tae-ya! Kau bisa membuatnya tidak nyaman." Tegur Jimin sambil memukul lengan Taehyung pelan. Membuat sang sahabat kembali menghela napas dan menoleh ke arahnya.

"Mulai sekarang kau harus berhati-hati! Lihat wajahmu! Terluka dimana-mana." Sengat Taehyung kesal. Tangan kanannya memegangi dagu Jimin dan menggerakkannya ke kanan dan ke kiri.

"Mengapa kau memarahiku, Tae?" Tanya Jimin dengan dahi berkerut, membuat pemuda bermata elang itu memutar bola matanya dengan malas.

"Hahaha..." Tiba-tiba terdengar suara tawa pelan. Taehyung dan Jimin menoleh ke arah Yoongi. Pemuda itu tengah mencoba menahan tawanya.

"Dia persis seperti yang kau ceritakan padaku, Jimin-ah." Ucap Yoongi sambil duduk di sofa. Taehyung seketika menatap sang sahabat dengan dahi berkerut.

"Apa yang kau ceritakan padanya?" Tanyanya penuh selidik.

"Eobseo!" Jawab Jimin sambil berdiri. Ia melangkah mendekati meja dan mengambil sebotol air mineral yang ada di sana dan meminumnya.

"Jimin hanya mengatakan bahwa ia punya sahabat yang sangat dingin. Sepertinya kaulah teman yang Jimin ceritakan padaku." Kata Yoongi menjelaskan. Taehyung hanya diam saja. Ia segera berdiri dan mencari kotak P3K yang ada di atas bufet. Setelah itu ia membawanya ke ruang tamu setelah mengambil air bersih dan handuk kecil dari dapur.

Pemuda bersenyum kotak itu segera membersihkan luka-luka yang ada di tubuh Jimin lalu mengobatinya. Sedangkan sang sahabat diam saja tanpa mengeluh sakit sedikitpun saat luka-luka yang dimilikinya terkena obat.

"Kau sudah makan?" Tanya Taehyung pelan. Jimin mengangguk.

"Yoongi Hyung sudah membelikanku makanan sesaat sebelum membawaku pulang." Kata Jimin yang membuat Taehyung mengangguk.

"Beristirahatlah! Aku akan kembali ke sini besok pagi dan membawakanmu sarapan." Kata Taehyung sambil berdiri.

"Kau sudah mau pulang?" Tanya Jimin dengan dahi berkerut.

"Tubuhmu butuh istirahat. Jika aku tetap disini, kau tidak akan bisa tidur. Kau akan mengajakku berbicara ini itu sampai malam." Jawab Taehyung sambil mengembalikan perlengkapan P3K ke tempat semula.

"Geundae..."

"Andwae, Jimin-ah! Kau harus benar-benar beristirahat. Aku tidak ingin kau demam." Seru Taehyung sambil mengusap belakang kepala Jimin. Membuat sahabatnya itu akhirnya mengangguk.

(Don't) Leave Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang