Chapter 41

1.2K 90 3
                                    

Sudah tiga hari Taehyung pulang ke rumah. Sejak saat itu, ia menutup rapat dirinya di dalam kamar. Ia benar-benar merasa sangat kehilangan. Selain itu, ia juga merasa sangat bersalah. Karena telah menyelamatkannya, Namjoon akhirnya meninggal dunia.

Jungkook berulang kali datang untuk menjenguk. Ia ingin menghibur Taehyung dan membuatnya ceria. Namun, semuanya sia-sia. Meskipun pemuda itu mencoba mengajaknya berbicara, tidak ada suara apapun yang keluar dari mulutnya. Taehyung seolah menulikan telinganya pada suara-suara yang ada di sekitarnya. Ia hanya bisa melihat kesedihan yang ada di dalam dirinya sendiri.

Seokjin, Hyun Bin dan Ye Jin selalu berusaha mengajak si bungsu untuk keluar dari kelamnya dunia yang kini sedang dipijak olehnya. Mereka ingin Taehyung kembali. Ia ingin senyum kembali menghiasi wajah tampannya. Tapi... Bagaimanapun mereka berusaha, senyum itu tidak pernah kembali. Taehyung, ia kini hidup dalam kehampaan. Tatapannya selalu kosong.

Empat bulan kemudian...

Suatu malam sekitar pukul sebelas malam, pemuda itu seolah-olah merasa ada yang sedang memanggilnya. Entah mengapa, ia merasa bahwa suara yang memanggilnya itu begitu familiar di telinganya.

"Tae..."

Taehyung berdiri dari tempatnya. Ia turun dari ranjang dan membuka pintu. Di sana ia melihat sosok Namjoon sedang tersenyum di depan pintu kamarnya. Bibir Taehyung seketika menyunggingkan senyuman meskipun kedua matanya tampak mengembun.

"Hyung..."

"Kajja!" Ajak sosok itu lalu melangkah mendahului Taehyung. Pemuda itu seketika mengikuti. Mereka berhenti di depan kamar Namjoon. Kamar yang tidak pernah Taehyung sentuh sejak kematian sang kakak.

"Masuklah! Ada sesuatu yang ingin ku tunjukkan."

"Apa yang ingin Hyung tunjukkan?" Tanya pemuda berusia 23 tahun itu dengan bingung.

"Kau akan mengetahuinya setelah masuk ke kamarku."

Taehyung merasa sangat ragu. Ia ingin masuk, namun ia merasa sangat takut.

"Gwaenchana, Tae-ya!"

Pemuda bermata elang itu menatap sosok Namjoon yang berdiri di hadapannya dengan dahi berkerut. Namjoon tersenyum dan menganggukkan kepalanya pelan.

Akhirnya, setelah mengumpulkan keberanian di dalam hatinya, Taehyung membuka pintu. Ia segera masuk ke dalam kamar sang kakak yang gelap. Ia menoleh ke belakang, Namjoon juga ikut masuk. Ia tersenyum saat pemuda itu menatapnya.

Taehyung mencari tombol lampu yang ada di dekat pintu dan menyalakannya. Seketika kamar menjadi terang. Ia memperhatikan sekeliling, tapi tak ada siapapun di sana. Seingatnya tadi, ada sosok Namjoon di belakangnya. Tapi sekarang, tidak ada siapapun di kamar itu selain dirinya. Seketika itu juga, ia teringat bahwa sang kakak sudah meninggal. Kenyataan itu benar-benar memukul hati Taehyung. Membuat air mata seketika mengalir membasahi wajahnya.

Pemuda itu segera menghapus air mata di pipinya. Ia memandang sekeliling, memperhatikan dengan seksama kamar mendiang sang kakak yang teramat disayanginya.

Ada dua foto besar di dinding. Satu foto berada di dinding di atas tempat tidur.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
(Don't) Leave Me!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang