10. 🍉Damares Soller

6.6K 833 42
                                    

   Welcome back A Promise
Jangan lupa Vote & Comment
Kalo bisa perparagaf cangtip👌
Sudahi galau mu mari happy dengan ku

Yowes!

Enjoyyy🤙🤙🤙

Alarik tersentak kaget di pagi hari, ia menutup area dadanya, kenapa ia tidak pakai baju? Astaga! Ia masih perjaka kan?

  Oh iya, lupa. Tadi malam Ara kan muntah muntah dan mengenai baju Alarik, karena sangkin ngantuknya malas ganti baju.

  "Kok malah gua yang parnoan, anjir!" Decak Alarik, ia menyibak selimut, Ara terlihat mengeliat kecil, mulutnya menyecap lucu seperti bayi.

  Alarik mencium tepat di bibir Ara, "Morning kiss baby." Bisik Alarik, lalu baranjak dari ranjang ke kamar mandi.

  Telur dadar dengan sayur bening, wah  Alarik senang dengan menu sarapannya pagi ini. Bukan, bukan karena ini menu favorit, tapi di masak oleh orang terfavorit.

  "Enak ngga Kak?" Tanya Ara, jujur Alarik binggung ingin berkomentar apa, nyatanya telur dadar ini enak seperti telur dadar pada umumnya, hanya saja Ara lah yang menjadi penyedap yang tidak ada dimakan lainnya, jika jawab begitu nanti Ara akan berfikir ia terpaksa memakannya, dengan alasan tidak enak hati.

   "Enak! Garamnya pas, minyaknya ngga terlalu banyak, so delicious!" Komentar Alarik, tunangannya bertepuk tangan senang, sebegitu bahagianya.

  "Sayur beningnya, sayur beningnya gimana?" Ara menyodorkan mangkuk berisi sayuran disana.

  Satu sendok sayur bening masuk kedalam mulut Alarik, cowok itu diam sejenak, menikmati rasa sayur hijau itu dalam mulutnya.

  Sayur bening oh sayur bening, komentar apa yang cocok untukmu!

  "Gimana Kak?" Tidak sabaran Ara ingin mendapat tanggapan Alarik tentang masakannya.

  "Emmm... Rasanya." Alarik menutup matanya, alisnya berkerut, ekspresi seseorang yang sangat menikmati.

  "Kadar kematangan dalam sayurnya sangat pas, tidak terlalu matang juga tidak terlalu mentah, it's so perfect!" Alarik berdecak enak, apa itu tatapan Ara? Seakan menunggu komentar lainnya.

  "Kuahnya bening." Komentar Alarik selanjutnya, oke ia mengaku komentarnya yang satu ini terlihat seperti orang bodoh, nama sayurannya sayur bening bukan?

   "Ini enak! So juicy, cocok untuk sarapan di pagi hari. Udah makan ya, makan. Kakak laper banget." Kata Alarik cepat tanpa menoleh ke arah Ara dan melahap nasinya.

   Selesai makan, niat Alarik akan mengantar Ara pulang kepada keluarganya, takut orang orang di mansion Ara menanyai anak itu, malah tidak disangka Violetta menyuruh Ara agar tetap di apartemen Alarik sampai waktu yang Ara ingin karena sang mommy sibuk mengusur pernikahan Bara, tentu saja Ara senang, Alarik yang was was.

    "Pengen muncak." Gumam Ara tiba tiba, mereka lagi ngerem di kamar Alarik, menemani sang tunangan yang sedang mengerjakan berkas penting perusahaan.

  "Pingin muncak." Alarik mencibir membuat Ara mendegus, gara gara postingan Clarine temen kampusnya yang sedang muncak rame rame Ara jadi kepingin.

  "Hish! Apasi!" Degus Ara, ia melihat satu persatu instastory Clarine yang sampai titik kecil.

   "Dingin dikit aja flu jangan aneh aneh, Ra." Alarik melirik sekilas Ara, lagipula muncak itu beresiko besar.

  "Hmm.." Dehem Ara, ia meletakan ponselnya di meja nakas setelah melihat habis satu persatu instastory temannya itu.

A PROMISETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang