Ekhemm..
Cek 1, 2 dicoba.
Malam epribadeh👋
Ntos dahar acan?Lama tak jumpa, rindu ga?
Engga ya?Langsung aja deh kalau gitu
Jangan lupa vote, comment sebuanyaknya👌ENJOY DEAR❤
🍉🍉🍉🍉
Dua cecunguk Kenzo dan Arsen kelabakan, keduanya heboh bukan kepalang melihat kondisi Alarik. Kedua sahabat laknat Alarik itu katanya khawatir tapi juga ngakak, geli sendiri melihat Alarik yang berjuang dengan siksaannya.
"Arghh.. Panasss.." Keluh Alarik, tubuhnya berendam di air es dalam bath up.
"Duh.. Kesian banget sih lu Al, kita harus apa nih? Atau gua telpon jalang aja kali ya?" Tawar Kenzo, dengan polos si Arsen mengangguk.
Kenzie dan Satya melotot garang, solusi macam apa itu? Gila apa ya, bagaimana nanti nasib Ara, adik kesayangan mereka.
"Gila lu, ngga! Gua ngga setuju, yang ada lu yang gua kasih jalang!" Sarkas Kenzie, ia menampol bibir Kenzo dengan sadis.
"Duh Njir! Bibir gua Zie, ngga ada sopan-sopannya lu sama Abang sendiri!" Kenzo mengusap usap bibirnya yang nyut-nyutan.
"Maap maap aja nih Al, kita ngga bisa bantu." Arsen melipat bibirnya menahan tawa.
"Emang si Otong masih baper Al?" Tanya Kenzo senyum senyum, Alarik dongkol sekali melihat dua sahabat laknatnya.
Dalam hati Alarik menyumpah serapahi Kenzo dan Arsen, benar benar keduanya tidak punya akal. Tubuh Alarik rasanya panas, bawaannya gelisah."Masih beperan Al?" Tanya Arsen mendekati Alarik yang sudah lemas.
"Coba pegang Sen." Saran Kenzo.
Dengan polos nyerembet ke begonya Arsen memegang sesuatu yang keras dibalik celana Alarik, sontak Satya menepuk jidatnya. Kenzie menghela nafas lelah, ia segera pergi dan menelpon Arlon, mana tahu dapat solusi yang baik.
"Ahh.." Desah Alarik, segala hewan di kebun binatang sudah diperuntukkan untuk Arsen saat ini.
"Eh curut!" Latah Arsen ketika Alarik mendesah.
"Gile gile.. Enak Al?" Tanya Kenzo, sedangkan Satya memilih duduk di ambang pintu.
"Cot Zo." Umpat Alarik dengan lirih.
"Coba lagi Sen." Suruhan laknat itu keluar dari bibir kotor Kenzo.
Tangan Arsen hendak menyentuh lagi, tapi menggantung mendengar ucapan Alarik, '"Gua terkam lu Sen." Meski sayu mata Alarik memicing tajam.
"Anjir anjir.. Gua masih normal." Jiwa jiwa fujoshi Arsen mulai keluar, ia jadi meng-shipper dirinya dengan Alarik.
Shit! Membagongkan🌝
"Ha'ah, iya deh. Mending Abang kesini aja." Kenzie berbicara dengan Arlon via telepon.
_____"Ngga akan mati kan, Bang?"
Telinga Arlon lama lama budeg dengan pertanyaan Alarik yang itu itu aja. Engga mati kan Bang? Arlon sampai bosan mendengarnya, apalagi melihat wajah yang lemas tidak bedaya itu, ingin menampol rasanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
A PROMISE
Teen Fiction"Dimanapun Kakak berada, Kakak tetep jadiin kamu prioritas pertama, Ra. Tetap disamping Kakak terus ya?" Alarik mendaratkan ciuman dikening tunangan. "Promise?" -Ara. "Sure," °°°°°° "Ngga dapet emaknya, anakny...