Hari yang di tunggu tunggu, kini tiba. Ara yang kini sudah berbalut dress putih panjang, membalut tubuh rampingnya.
Gereja yang di bangun megah di pusat kota itu di hias dengan jejeran bunga hidup, gambar foto prewedding Ara dan Alarik di sana sini.
Rombongan keluarga Ara sampai di gereja lebih dulu kemudian di susul keluarga Alarik. Sukacita menguar di gereja ini, juga Dayana dan Elgajio yang saling bergandeng tangan. Dayana dengan wajah cerianya menarik ke atas gaun pinknya lantaran kesulitan berjalan.
Sementara Elgajio dengan raut datarnya, duplikat Max. Bocah laki-laki itu sebenarnya menahan kesal, bagaimana Ayu istri dari pamannya itu menitip anak gadisnya kepada dirinya. Padahal, Elgajio paling anti dengan Dayana, lagipula siapa yang suka anak nakal seperti Dayana.
"Ihh!! Apasih ini rombe-rombenya banyak banget!" Kesal Dayana, menggerutu sambil menarik brutal gaunnya.
"Bisa diam tidak?!" Bentak Elgajio saat anak Arlon itu memberontak agar melepas tautan mereka.
"Elgajio.. Ana mau beli mobil-mobilan!" Marah Dayana, dirinya tertarik dengan penjual mainan di depan gereja.
"Tidak! Oti Ara sebentar lagi akan diberkati, apa Ana tidak mau lihat?!" Kesal Elgajio, menarik paksa Dayana.
KAMU SEDANG MEMBACA
A PROMISE
Teen Fiction"Dimanapun Kakak berada, Kakak tetep jadiin kamu prioritas pertama, Ra. Tetap disamping Kakak terus ya?" Alarik mendaratkan ciuman dikening tunangan. "Promise?" -Ara. "Sure," °°°°°° "Ngga dapet emaknya, anakny...