ONE

177K 4.3K 43
                                    


Ini bukan cerita buat anak di bawah umur, sesuaikan sama bacaan kalian ya adick-adick.

Jangan lupa vote❤️

***


SYAQUEL Wirattama, dia mabuk dan menyeret seorang gadis agar melakukan sex dengan nya. Tak ada yang lebih bodoh dari itu.

Menghela nafas, Syaquel berbalik pada gadis yang sedang menangis tergugu di sebelahnya. Di balik selimut tebal itu, Syaquel yakin sekali gadis itu telanjang, sama seperti ia.

"Tapi kenapa perempuan itu menangis?"  Batin Syaquel, dalam Dunianya, sex bukanlah hal yang aneh. Syaquel bahkan pernah melakukan sex dengan seorang model cantik yang sedang naik daun di dunia hiburan. Lengan telanjang Syaquel terulur, mencoba menenangkan gadis itu.

Namun...

"Jangan!" dan BRUK!

Tepat saat lengan Syaquel menyentuh pundak nya, gadis itu menegang lalu menyusut dan berakhir jatuh dari atas tempat tidur. Dengan selimut yang masih melilit di tubuh nya. Tubuh gadis itu gemetar ketakutan, cukup trauma dengan apa yang Syaquel lakukan semalam.

"Hu hu hu..."

Syaquel tersentak kaget, selain karena penolakan keras yang gadis itu tunjukan terhadap dirinya, juga karena saat tatapan mata Syaquel jatuh pada noda merah pekat yang berceceran di bed cover tempat tidur. Warna merah dari noda itu begitu mencolok dengan warna putih bed cover.

She is virgin!

Bagaimana bisa Syaquel 'memperkosa' seorang gadis yang masih, "Virgin? Bodoh, bodoh, bodoh! Bego, idiot!" Otak Syaquel memaki pemiliknya. Syaquel turun dari ranjang, hanya dengan mengenakan boxer, dia menghampiri gadis itu yang masih setia menangis di atas lantai yang dingin.

"Ayo berdiri, gue bantu."

"Lepas! Lepas!"

Meski awalnya gadis itu memberontak, tapi pada akhirnya, Syaquel bisa mengangkat tubuh gadis yang tidak Syaquel ketahui namanya itu keatas tempat tidur. Mendudukkannya di sana.

"Gue minta maaf, oke?" Jemari tangan Syaquel menyingkirkan helai rambut yang menutupi wajahnya yang memerah.

Perempuan itu tak menjawab, dia hanya terus menangis sambil menutupi wajahnya dengan kedua telapak tangan.
Hancur, semuanya hancur. Ia hanyalah seorang gadis berusia 19 tahun yang merantau ke ibukota untuk berkuliah, dan sekarang, jika dia pulang dalam keadaan seperti ini, bagaimana dengan tanggapan kedua orang tuanya? Bagaimana jika keluarga tau apa yang telah terjadi selama Ia berada di kota.

"Gue minta maaf, gue bakal tanggung jawab," ucap Syaquel, sedikit khawatir karena Gadis di depannya terus menangis.

Tangis gadis itu sedikit mereda saat mendengar ucapan Syaquel, ia lalu mendongak menatap Syaquel dengan tatapan berkaca-kaca. Matanya memerah, dan rambutnya acak-acakan. Tak secantik itu memang, tapi gadis ini adalah cewek virgin pertama yang Syaquel sentuh. Syaquel tak bisa apa-apa selain bertanggung jawab.

Ditambah, Syaquel tak memakai kondom. Walau dalam keadaan mabuk, Syaquel masih ingat rasanya. Dalam hidup, Syaquel tak pernah berharap bisa mendapatkan Virgin. Bahkan untuk seorang istri. Syaquel tau bahwa dia adalah pria brengsek, jadi untuk mendapatkan seorang wanita yang masih Virgin, Syaquel kira itu hanyalah mimpi.

Masih dalam keadaan menangis, gadis itu berucap dengan nada sesegukan, "A- apa? Gi-gima-"

"Lo tenang aja, lo gue nikahin. Mending sekarang, lo mandi biar gue beresin semua ini. Oke?" Syaquel memotong dengan cepat.

Gadis itu hanya bisa terdiam, meski apa yang keluar dari mulut Syaquel kurang dapat dipercaya, namun apa yang bisa ia lakukan sekarang selain mempercayainya. Ia mengangguk lalu meringis saat mencoba turun dari ranjang. Selangkangan nya sakit. Seluruh tubuhnya terasa remuk.

"Gue bantu." Gadis itu bukan cewek body goals, perutnya sedikit buncit tapi itu bukan masalah untuk Syaquel. Ngomong-ngomong, Syaquel juga belum pernah bercinta dengan wanita seperti Davina yang memiliki tubuh yang cukup 'tebal'

Syaquel membantunya masuk ke dalam kamar mandi. Selimut tebal masih melilit di tubuh gadis itu. Setelah itu, Syaquel keluar dan meraih ponsel nya yang tergeletak di nakas samping tempat tidur.

17 panggilan tak terjawab dari Rayana

Syaquel mengabaikan nya, lalu mencari kontak seseorang di sana. Dan dengan cepat, ia menemukan nya.

Panggilan diangkat pada menit ketiga.

"Halo?! Lo gila ya, nelepon jam segini kayak gak ada kerjaan aja!" Suara seorang lelaki di seberang sana terdengar menggerutu dengan sebal.

Jam masih menunjukan pukul 05.12. Pantas orang yang berstatus 'sahabat' nya Syaquel itu marah-marah.

"Al, gue butuh batuan lo. Datang ke klab malam xx, jangan lupa beli satu set pakean cewek. Jangan lupa -Bra sama celana dalem nya juga."

"Hah?"

"Gue di kamar VVIP, gue tunggu."

"Woi brengsek maksu-"

Tut!

Sambungan telfon Syaquel matikan, ia meletakan benda pipih itu kembali keatas nakas. Syaquel mendudukkan dirinya di pinggir tempat tidur, mengguyar rambutnya kebelakang lalu menghela nafas berat. Dalam benak nya, segala umpatan terlontar.

***

Tuk tuk! Brak brak!

Pintu kamar VVIP itu diketuk dengan tidak sabaran, Syaquel bangkit berdiri, dengan hanya mengenakan Boxer, Syaquel berjalan kearah pintu dan membukanya.

"Lo, tu, ya!" Itu adalah sapaan pertama Alison alvaro pada Syaquel, "Nih! Kebiasaan, lo kalo abis 'maen' ama cewek selalu aja ngerepotin gue!"

Syaquel menerima paper bag yang disodorkan Varo padanya. Syaquel tersenyum tipis, "Thanks."

"Thanks, thanks, thanks! Siapa lagi yang lo tidurin kali ini? Saran gue ya, El, mending berhenti nidurin cewek, deh! Gue tau lo patah hati karena Rayana lebih milih karirnya dari pada nikah sama lo-."

"Bacot!" Syaquel mencibir.

"Gue serius, edan!."

"Serah, lo deh!"

Syaquel berbalik, berjalan masuk kedalam kamar. Saat Alison hendak mengikutinya, Syaquel dengan cepat menutup pintu dengan keras. Hingga menimbulkan suara 'Brak' disana. Pintu tertutup, tepat di hadapan Alison. Jika selangkah lebih maju lagi, Alison yakin kening nya akan benjol.

"Sialan!" ia mengutuk Syaquel dengan keras. Lalu berjalan pergi dari sana.

To be continued.

Ditulis: Sabtu. 14 Agustus 2021.

Syaquel S2 udah ada ya, tinggal cek ke akun aku aja!

SYAQUEL: Young DaddyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang