Kembali bersama

7.6K 596 2
                                    

Dengan masih mengenakan seragam pilotnya, kini Aditya melangkahkan kakinya mendekati pintu apartemen di mana Celine tinggal. Satu jam yang lalu iya sudah mendarat namun iya masih punya sesuatu yang harus di kerjakan terlebih dahulu, jadilah iya terlambat selama satu jam lamanya.

Tenang saja, Aditya sudah membelikan ice cream untuk Celine agar wanitanya itu tidak ngambek.

Setelah sampai di depan pintu Aditya menekan password apartemen Celine dan setelah pintu itu berhasil terbuka barulah iya masuk ke dalamnya. Pandangannya mengedar mencari sosok Celine.

“Sayang aku datang-” panggilnya namun tak ada jawaban sama sekali. Kening pria itu kini mengkerut “Yang, kamu di mana?” tanyanya lagi namun masih tak ada jawaban.

Kaki panjang Aditya kini berjalan menuju kamar tempat biasanya Celine tidur namun iya masih tak mendapatkan siapapun, namun saat mendengar gemericik air dari kamar mandi berhasil membuat Aditya bernafas lega.

Aditya membiarkan Celine bersiap, sementara dirinya kini membuka perlengkapan atributnya satu persatu dan tanpa iya sadari pintu kamar mandi perlahan terbuka memunculkan Celine yang kini hanya mengenakan handuk kimono.

“Mas,” panggil Celine yang berhasil mengalihkan atensi Aditya yang pada awalnya memunggunginya “kamu baru sampai?”

Aditya mendekati Celine dan tersenyum kecil, pria itu mengangguk “Maaf ya sayang, aku telat satu jam. Tapi sebagai permintaan maaf aku udah beliin kamu ice cream”

Senyum Celine merekah kala melihat plastik berwarna putih yang ada di atas meja “Aku maafin tapi lain kali jangan di ulangi”

“He'em..” gumam kecil Aditya “Aku lagi kesal sama Vino,” senyum di bibir pria itu menghilang tergantikan dengan wajah kesalnya.

“Vino? Kenapa lagi anak itu?”

“Dia lagi ribut sama pacarnya, terus bawa-bawa aku ke dalam hubungan mereka. Ih aku jadi pengen mukul muka diakan?!” Aditya meletakan kepalanya pada bahu kecil Celine. “Aku boleh mukul dia ya yang”

Perlahan Celine mengusap rambut Aditya yang masih saja rapih itu padahal sudah berjam-jam tidak di sisir “Gak boleh gitu dong Mas, emangnya kenapa mas di bawa-bawa di hubungan mereka.”

“Ceweknya suka sama aku tapi Vino nya marah sama aku! Seriusan deh dia lupa apa ya kalau aku udah mau nikah!” Aditya kembali mengangkat kepalanya, wajah putih bersih itu kini tampak memerah.

“Udah ah jangan marah-marah, nanti di omongin baik-baik sama Vino nya ya” Celine berjinjit dan secepat kilat iya mengecup bibir Aditya “Mandi sana, aku kau siap-siap dulu”

“Okay..” jawab Aditya masih terlihat kesal namun sudah lebih tenang.

Jangan di tanya mengapa Celine berani keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk, jawabannya karena Celine yakin pria yang sudah menjadi sahabat sekaligus pacar dan yang beberapa bulan lagi menjadi suaminya itu tidak akan menodainya.

Lagi pula dulu Celine sempat tinggal bersama dengan Aditya di kediaman keluarga Aditya bersama Hendrik, Papa Aditya. Namun setelah Hendrik meninggal, Celine memutuskan untuk tinggal di apartemen yang di beli menggunakan uang tabungannya sendiri karena pada saat itu juga Aditya sedang menempuh sekolah pilot di luar negeri.

Pada awalnya Aditya meminta Celine untuk tetap tinggal di rumah itu namun Celine menolaknya secara halus, karena sejujurnya rumah kediaman keluarga Aditya sangat besar untuk ditinggalin dirinya sendiri dan juga para maid punya tempatnya tersendiri.

Jadi Aditya tak bisa memaksa dan menuruti permintaan Celine yang saat itu sudah menjadi kekasihnya.

~~~~

Dalam Angan | Lengkap Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang