Kini perlahan Aditya mengumpulkan kesadarannya karena sedari tadi ponsel miliknya terus berdering, iya berdecak dan dengan kesalnya mengangkat panggilan itu tanpa melihat siapa yang menelponnya.
"Siapa!" Kesalnya
"Kau masih tidur jam segini?! Calon suami macam apa kau ini" Aditya yang bingung dengan pembicaraan orang yang sudah mengganggu tidurnya itu memilih untuk menatap layar ponselnya.
Mata Adit terbelalak kala melihat siapa orang yang sudah menelponnya "Papa!" Pekiknya "Papa kenapa nelfon Adit jam segini?" Tanya aditya saat melihat nama 'Papa Dion' di ponselnya.
"Kenapa? Kau takut ketahuan kalau aku memiliki anak yang selalu bangun siang hari! Cepat bangun, aku menunggu mu di ruangan mu. Jangan beri tau Celine karena aku ingin memberinya kejutan."
Adit menghela "Pa Adit masih mengantuk.."
"Tidak ada alasan Aditya Nichols Walter, cepat kemari atau kau tak akan mendapatkan restu ku dan yang lainnya.."
"Pa.." Rengek Aditya. Belum sempat Adit menyelesaikan kalimatnya, panggilan itu sudah lebih dahulu di akhiri.
Aditya menatap layar ponselnya dengan lemas "Punya Papa tiga orang kenapa selalu mengancam ku sih, tapi kalau gak di turutin bisa gak dapat restu nih!" Omel aditya dan mau tak mau iya berjalan menuju kamar mandi.
15 menit berlalu, kini Aditya keluar dari kamar mandi dengan handuk yang sengaja di ikat di pinggangnya. "Sayang.." panggil Aditya mencari Celine yang sedari tadi tak bersuara.
Aditya mulai memakai pakaiannya yang memang sudah tersimpan rapi di lemari Celine, ya walaupun apartemen ini milik Celine tapi karena Adit kerap kali menginap di apartemen ini jadi sebagian lemari Celine berisi pakaian kantor maupun pakaian santai Aditya.
Setelah selesai dengan pakaiannya, Aditya berjalan keluar kamar dengan tujuan utama mencari Celine. "Sayang.." panggilnya namun lagi-lagi tak ada jawaban. "Sayang.. kamu dimana?"
Aditya mencari ke dapur, ruang keluarga, dan terakhir balkon namun tak satupun dari tempat itu menunjukkan keberadaan Celine. "Celine kamu dimana sayang.." Aditya yang merasa ada yang tak beres langsung kembali menuju kamar untuk segera mengambil ponsel miliknya. Aditya bernafas lega kala melihat beberapa pesan dari nomor Celine.
Dear❤️
|Mas
|Aku belanja bahan masakan dulu
|kalau kamu bangun tapi gak lihat aku berarti aku lagi di minimarket
09.23"Kamu bisa aja bikin orang panik, untung sayang" geram aditya dengan senyum kecilnya. Aditya mengembalikan layar ponselnya untuk mencari nama Rangga namun fokusnya teralihkan pada sebuah pesan yang menarik perhatiannya.
0852********
|•sharelock
10.12Aditya bingung melihat pesan yang kini terpampang jelas di ponselnya "Aneh" cicit adit dan memilih tak mengambil pusing isi pesan itu karena iya menganggap kalau orang yang sudah mengirimkannya pesan adalah orang yang salah nomor. Aditya beralih membuka kontak Rangga.
Rangga
|siapkan semua berkas yang berhubungan dengan perusahaan Mahesa
11.57Setelah iya merasa semuanya sudah siap, Aditya melangkah keluar apartemen menuju perusahaannya dengan menggunakan mobil hitam miliknya. Perjalanan dari apartemen ke perusahaan tak terlalu jauh dan lagi jalanan tak terlalu macet karena ini sudah sangat siang sebenarnya.
20 Menit berlalu
Saat Aditya menginjakan kaki tepat di depan ruangannya, tanpa sengaja iya berpapasan dengan Rangga yang ingin menaiki life "Rangga-" Rangga mengalihkan pandangannya dari ponsel dan menatap Adit "-Sudah siap?" Tanyanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Angan | Lengkap
RomanceDia yang ku kenal sebagai penyelamat kini akan menjadi angan yang sama, dia akan tetap sama dan akan selalu seperti itu. Setiap kalimat yang keluar darinya mampu membuat ku tersadar kalau iya adalah yang terbaik, dan aku juga adalah hal yang terbaik...