"saat seseorang mencintai dua orang sekaligus makan orang itu tak bisa mendapatkan siapapun"
-Kevin-
•
•
•K
ini seorang remaja yang di ketahui baru berumur 16 tahun itu sedang joging seperti hari-hari biasanya bersama sang Papa, sebelum memulai kegiatan pagi mereka.
Mereka sudah 2 kali memutari taman yang bisa di katakan lumayan luas itu, dan hal itu sudah mampu membuat sang Papa terengah-engah.
"Papa istirahat dulu saja, Adit pergi ke supermarket depan ya buat beli minum" Hendrik mengangguk menanggapi perkataan sang putra, iya memilih untuk duduk di kursi taman yang sudah di sediakan sementara Aditya pergi untuk membeli minuman.
Supermarket itu tak terlalu jauh, jadilah Aditya bisa kembali ke tempat iya meninggalkan Ayahnya dengan cepat. Sekalian nambahin keringat pikirnya.
"Ini Pa" Aditya menyodorkan sebotol air mineral kepada Hendrik dan dengan cepat pria berumur hampir berkepala 4 itu mengambil lalu meneguknya. "Capek banget ya Pa?"
Hendrik tak menjawab, iya hanya sibuk meneguk air mineral itu hingga habis setengah. Aditya tersenyum simpul dan setelah iya menggeleng kecil.
"Kan tadi Adit udah bilang kalau Papa olahraga di rumah aja, Papa bandel sih"
"Papa juga mau menghirup udara pagi, sudah lama Papa mu ini hanya duduk di depan layar komputer. Papa juga butuh melihat yang hijau-hijau"
"Iya deh, Papa selalu benar" Aditya kembali tersenyum sembari tangan kanannya memutar tutup air mineralnya yang masih tersegel.
"Iya dong pasti!"
Aditya menenggak air mineralnya, hanya beberapa tegukan sampai suara seorang gadis memecahkan konsentrasi Aditya dan Hendrik.
"Kakak, Celine haus apa Celine boleh minta minumnya. Sedikit saja"
Aditya menatap gadis berambut panjang dengan pakaian kusutnya, ada rasa iba di dalam dirinya.
Pandangan Aditya kembali menatap sang Papa dan Hendrik yang mengerti tatapan sang putra mengangguk "Bantu dia, kasihan dia"
Aditya tersenyum dan kembali iya menatap gadis yang ada di depannya "Aku sudah meminumnya, apa tak masalah? Kalau tidak aku akan.."
"Gak papa kak, Celine sangat haus. Celine udah gak kuat" mendengar suara lirih gadis itu berhasil membuat rasa aneh dalam diri Aditya bergejolak dan dengan cepat iya memberi air mineral yang baru iya teguk sedikit kepada gadis yang memanggil dirinya sendiri dengan nama 'Celine'
Pada tegukan pertamanya, Celine memejamkan matanya kuat-kuat rasa sakit bercampur dengan rasa segar datang menghampiri dirinya. Sudah 3 hari iya hidup sebagai gelandang dan 3 hari pula iya tak makan maupun minum.
"Mas, kalau di ingat-ingat lucu ya pertemuan pertama kita. Kakak, aku memanggul mu kakak saat itu" Celine tersenyum seraya mengelus rambut Aditya yang kini sedang tertidur di sampingnya.
Keduanya kini sedang berada di kamar hotel hanya untuk sekedar beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan mereka. Pada awalnya Celine ingin sekali pulang sekarang untuk merawat Celena namun Celine tak tega melihat Aditya yang terlihat sangat lelah namun di tutupi dengan senyum manis nya.
Bagaimana tidak lelah, semalam setelah pulang dari bandara Aditya langsung menuju apartemen tempat Celine tinggal. Apartemen Celine dan bandara jaraknya menempuh setelah jam perjalanan belum lagi setelah sampai apartemen Aditya harus menenangkan dan menemani Celine sepanjang malam dan paginya sekitar jam 1 iya harus mengemudikan mobil menuju pantai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Angan | Lengkap
RomanceDia yang ku kenal sebagai penyelamat kini akan menjadi angan yang sama, dia akan tetap sama dan akan selalu seperti itu. Setiap kalimat yang keluar darinya mampu membuat ku tersadar kalau iya adalah yang terbaik, dan aku juga adalah hal yang terbaik...