Kini seminggu sudah terlewati, seminggu pula Azzam dan Azzura tak datang ke sekolah dengan keterangan Sakit. Celine sebagai guru kelas mereka sudah berusaha untuk menghubungi Oma dari kedua balita itu namun yang iya dapatkan hanya respon singkat tanpa menjelaskan Azzam dan Azzura sakit apa.
"Ibu, Azzam dan Azzura sakit apa?"
"Apakah sakit mereka separah itu sampai tidak masuk berhari-hari?"
"Apa kami boleh menjenguk Zura dan Azzam bu?"
"Kemarin kami juga tidak datang ke pemakaman Mama Azzam dan Zura"
"Iya bu, bagaimanapun mereka teman sekelas kami"
"Kami juga mau menghibur mereka ibu"
Celetukan-celetukan itu keluar begitu saja dari murid-murid kelas Celine mengajar. Celine menghela nafasnya perlahan, iya juga sama khawatirnya dengan keadaan Azzam dan Azzura namun untuk kembali menginjakan kaki ke Mension itu iya tak memiliki keberanian.
"Maaf ya anak-anak bukannya ibu tidak ingin menjenguk Azzam dan Azzura namun kita tidak ada yang tau mereka tinggal di mana." Bohong Celine.
Celine terpaksa berbohong kepada mereka semua hingga guratan kecewa tergambar jelas dari anak-anak itu, namun mereka tak bisa berkata apapun lagi.
"Mungkin Azzam dan Azzura akan bersekolah senin depan jadi jangan kecewa gitu dong, ibu kan jadi sedih"
"Kalau senin depan mereka tetap tidak masuk, baru ibu akan berusaha cari alamat mereka dan kita akan pergi ke sana. Sepakat?"
Anggukan antusias Celine dapatkan dengan cepat dari anak-anak itu "SEPAKAT BU!!"
"Ya udah kalian lanjutkan menggambarnya, ibu mau ke kamar mandi sebentar"
"Baik bu.."
Celine keluar dari kelas, tujuannya kini bukan ke kamar mandi iya malah berjalan ke aula sekolah yang tampak sepi. "Aku harus tau kabar mereka.." batinnya lalu menarik nafas perlahan.
Celine menghidupkan layar handphone miliknya lalu menelan logo hijau untuk menghubungi Bara.
Tak butuh waktu lama telfon itu di angkat dan suara berat dari sebrang sama berhasil membuat Celine panik,
"Ada apa?"
"Azzam dan Azzura, mengapa mereka masih tidak sekolah"
"Mereka masih masa pemulihan"
"Oh.. Boleh aku tau mereka sakit apa?"
"Kalau ku beri tau, kau juga tak akan bisa bertindak apapun"
"..."
"Aku sibuk, aku matiin dulu telfon-"
"Tunggu!"
"Apa lagi yang mau kau bahas!"
"Apa mereka sakit karena kepikiran Lena?"
"Bukan urusan mu"
"Mereka keponakan ku, mereka anak dari saudara ku, Lena meminta ku untuk menjaga mereka, jadi tolong jelaskan kepada ku apa yang terjadi dengan mereka"
"....."
"Please kak An, jelaskan kepada ku"
"..."
"Baiklah, jika kau tak mau menjelaskannya aku tutup-"
"Iya, Azzam dan Zura sakit karena memikirkan bunda mereka. Bahkan mereka sampai demam tinggi dan di rawat di rumah sakit."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dalam Angan | Lengkap
RomanceDia yang ku kenal sebagai penyelamat kini akan menjadi angan yang sama, dia akan tetap sama dan akan selalu seperti itu. Setiap kalimat yang keluar darinya mampu membuat ku tersadar kalau iya adalah yang terbaik, dan aku juga adalah hal yang terbaik...