02

5.7K 308 2
                                    

Kamar Al & Andin

Al, Andin, Reyna berkumpul di satu ranjang yang sama. Aldebaran sebenernya tidak ingin Reyna tidur bersama dia dan Andin, karena kondisi Andin yang sedang hamil 6 bulan, dan badan Andin yang semakin hari semakin melebar, ia mengkhawatirkan posisi tidur Reyna.

"Reyna sayang, kamu tidur nya disebelah sini, papa biar di sofa." Ucap Aldebaran menggeser posisi tidur Reyna.

"Loh kok disofa sih mas? Itu kan kasurnya masih luas, ya enggak luas banget sih mas, tapi kan masih muat buat kamu tidurin."jawab Andin melihat suami nya membawa bantal dan guling ke sofa depan kasur.

"Ndin, kalau saya disitu, perut kamu nanti ketendang sama kaki nya Reyna,sebelum reyna dibuatin kamar, kan pernah kaki Reyna diperut kamu, kepala Reyna dikaki kamu." 

Reyna yang mendengar nya mendelikkan mata nya tak percaya."Masa si pah aku kayak gitu?"

"Enggak sayang, papa itu tukang bohong gak usah dipercaya." Sahut Andin. "Yaudah Reyna tidur disini, biar papa disofa aja, biar digigit nyamuk."

Aldebaran yang melihat istri dan anaknya satu tim hanya bisa pasrah.

Tiba tiba Perut Andin merasa bergejolak tinggi. "Hoek.. Hoek" Andin langsung beranjak dari tempat tidur menuju kamar mandi.

"Andin jangan lari lari!!" Teriak Aldebaran menyusul andin ke kamar mandi.

"Ndin, kenapa? Mual lagi?"

Tak ada respon dari Andin,kini Al masuk kedalam kamar mandi, melihat istri nya yang sedang menunduk menghadap wastafel."ndin saya pijitin ya badan kamu biar agak enakan."

Aldebaran menuntun Andin keluar dari kamar mandi. Belakangan ini Andin merasakan mual dan pinggangnya yang pegal.Andin sampai tidak bisa tidur nyenyak, membuat Al setiap hari begadang memijit punggung Andin.

"Mama kenapa?Mama sakit ya?" Tanya Reyna melihat wajah Andin yang tadi nya segar menjadi pucat.

"Mama cuma kecapekan aja, Reyna tidur ya udah malam, Papa biar mijitin mama dulu." Jawab Al sambil membuka laci dekat kasur,mengambil minyak kayu putih.

Andin memposisikan tidurnya miring menghadap Reyna, dan Aldebaran yang duduk dibelakang Andin menyender sambil mengolesi minyak kayu putih ke punggung Andin.

Bau minyak kayu putih memenuhi ruangan kamar Aldebaran. Andin yang dari tadi belum tidur tidur juga karena badannya pegal pegal dan susah untuk mencari posisi enak.

"Ndin masih pegel pinggangnya?" Tanya Al mengecek wajah Andin yang matanya terpejam namun dia belum tidur."masih mas."

Aldebaran kini memposisikan badannya tidur dibelakang Andin, dan memijit area pinggang Andin yang ditutupi oleh piyama berwarna hitam.

Jarum jam menunjukkan angka 22.55 hampir 2 jam Al memijit Andin. "Andin keknya udah tidur deh." Ucap Al mengecek Andin, dan ternyata Andin sudah tertidur lelap.

"Akhirnya ndin, kamu tidur juga." Ungkap rasa lega Aldebaran melihat istrinya bisa tidur dengan nyenyak.
"keknya tiap malam gua harus mijitin Andin deh, kasian banget Andin." Gumam Aldebaran mengusap kepala Andin.



***



Ruang Tamu

"Loh Al, kamu belum tidur?" Tanya rossa melihat Aldebaran duduk disofa ruang tamu.

"Belum ma, mama ngapain malam malam begini?"

"Ini mama mau minum tapi gak ada air, jadi mama ke dapur buat ngambil minum, kamu sendiri ngapain disini?"

"Gapapa ma, tadi habis mijitin andin."  Rossa kaget mendengar perkataan Aldebaran, ia mendekati Aldebaran, dan duduk dikursi sebelah Aldebaran.
"Mijitin andin?" Tanya rossa heran.

"Iya ma,akhir akhir ini dia sering mual malam malam, terus perutnya semakin hari makin besar kan jadi pinggang nya suka pegel pegel,aku pijitin biar agak mendingan pegelnya."

"Oo so sweet sekali anak mama ini." Ucap rossa mengelus elus tangan Al. "Terus gimana sekarang? Udah bisa tidur kan Andinnya?"

"Alhamdulillah udah."

"Aduh harusnya tadi Reyna jangan tidur sama kalian dulu , kasian Andin, kamu juga gak ngasih tau mama kalau kondisi Andin setiap malam begitu."

"Tadi Al juga maunya gak ngebolehin, soanya takut Reyna kan kalau tidur gak bisa diem, terus Andin juga tidurnya kadang kebangun bangun gak nyenyak, tapi mau gimana lagi, kalau Andin udah ngelahirin pasti Reyna juga tambah gak bisa tidur bareng aku sama Andin, jadi yaudahlah." Ucap Aldebaran panjang lebar

"Iya, yaudah kamu tidur, temenin Andin sama Reyna, takutnya Andin kebangun."

"Iya ma, yaudah ya ma aku ke kamar,Goodnight ma."

"Goodnight dear."

Al dan Rossa meninggalkan ruang tamu,menuju ke ruang kamar masing masing.


***



Jangan lupa untuk komen, vote, dan share ya!! Geratis kok gak bayarmakasih yang udah baca

ALDEBARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang