23⚠️

12.2K 365 11
                                    

happy reading
Eh vote dulu tapi


adegan penuh dengan
kekerasan


Al masuk kedalam rumah, berteriak memanggil nama Andin, namun tak ada seorang pun yang menjawab.

"Andin!!!Andin kamu dimana ndin?!"

"MIRNA??!KIKI?"

"Kenapa semua gak ada yang njawab sih?" Al kembali membuka handphone nya,akhirnya sandinya berhasil dibuka,ia langsung memencet panggilan ke nomor Andin,sambil menunggu balasan ia mengecek satu persatu ruangan.

"Andin.. Angkat!!"Namun tetap saja,handphone Andin tidak aktif.

"MAMA!! REYNA!!!"

Al berlari kearah kamar, mencari orang yang ada dirumah, sepanjang lorong pikiran negatifnya mulai bermunculan, bahkan ia berpikir jika mimpinya tadi malam itu benar benar terjadi. "Tenang Al, Andin gapapa, Andin pasti gapapa."

Al masuk kedalam kamar Rossa, namun kamarnya sepi, lampunya mati, dan gordennya sudah tertutup. Ia langsung berlari menuju kamar Reyna, dan yang benar saja, kamar Reyna juga sepi. Al semakin tak bisa berpikir positif, bahkan waktu untuk ia bernafas saja sudah habis.satu satunya tempat yang belum Al masuki adalah kamarnya sendiri, ia langsung berlari ke kamarnya, berharap Andin berada dikamar.

"ANDIN!! ANDIN KAMU DIMANA NDIN?! ANDIN!!!"

"IYA MAS!!"

Al yang mendengar suara Andin, merasa tak berdaya,ia merasa lega walaupun badannya lemas, detak jantung nya perlahan lahan mulai berdecak normal. Wajah Al yang tadi pucat, sudah agak mendingan, sungguh hari ini adalah hari paling mengerikan sedunia bagi Al.

"Ndin kamu dimana?"

"AKU MANDI MAS!!" Teriak Andin dari arah kamar mandi. "KAMU KOK JAM SEGINI UDAH PULANG? BIASANYA PULANG MALAM."

Al yang sangat khawatir dengan Andin, langsung masuk kedalam kamar mandi, Ingin rasanya ia memeluk istrinya.

"MAS KAMU NGAPAIN DISINI? AKU MANDI, KELUAR MAS!!!" Tak habis pikir Al memeluk Andin yang telanjang bulat tanpa memakai sehelai pakaian apapun. Rintikan shower membasahi kemeja putih Aldebaran, dan badan Andin. "Kamu kenapa sih mas?pulang pulang meluk aku gini?"

"Gapapa ndin, saya kangen sama kamu." Jawab Al lega,tangannya malah mengusap usap pinggang Andin."sana mas, kalo mau mandi nunggu aku, jangan barengan!"

"Ndin.. Saya kangen sama kamu!!" Andin terheran, suaminya ini kenapa, pulang pulang masuk kamar mandi basah basahan. "Kita kan terakhir ketemu baru tadi pagi mas, belum ada 24 jam."

"Sana mas, hih aku mau mandi!!"Al malah mencium cium pundak Andin, badan istrinya ini memang sangat halus, tak heran kalau ia menjadi CEO Skincare terkenal

"Ndin.."

"apa?"

Al melepaskan pelukannya, dan menatap wajah Andin, air matanya mulai menetes, namun tak terlihat karna rintikan shower yang membasahi wajahnya. "Ndin saya kira kamu pergi.."

ALDEBARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang