44⚠️

9.2K 407 35
                                    

Besties sebelum baca
Vote dulu ya!!


Capek sih ngingetinnya, tapi gapapa, aku tau kalian pasti jomblo, jadi anggap aja aku pacar kalian yang lagi ngingetin😭

HAPPY READING ❤




"Umm pagi ndin.." Sapa Al memeluk Andin dari belakang. "Pagi juga mas.."

Al mencium cium pundak Andin yang sedang mencuci botol susu Reyna. Wangi badan Andin itu adalah sesuatu yang candu bagi Al. Semua orang yang didekat Andin pasti ingin melakukan hal yang sama seperti Aldebaran, namun tak seorang pun yang boleh melakukan itu kecuali suaminya sendiri, itu udah menjadi hukum Alam.

"Ndin, kamu gak pake bra ya?" Tanya Al tangannya tak sengaja menyenggol ke area sensitif Andin.

"Enggak,kenapa emangnya?"

"Gapapa, saya khawatir aja ada yang nyenggol aset saya." Balas Al mengusap usap perut Andin yang sudah rata tak lagi buncit.

"Ini aset Reyan kalik."

"Yaudah saya yang bawah."

"Yang bawah mana?" Tanya Andin menjahili Al.

"Yang ini––" Tangan Al yang hampir meraba area bawah, langsung ditepis oleh Andin. "MAS!"

"HAHAHA!!"

"kamu tuh HIH!!!" Geram Andin mencubit perut Al. "Auw!!"

Andin mematikan kran wastafel kemudian menata botol susu Reyan kedalam lemari. Al yang dari tadi mengikuti gerak gerik Andin malah membuat Andin risih. "Mas bisa gak kamu sekarang mandi, atau apa gitu jangan ngikutin aku mulu?" Kesal Andin heran dengan tingkah suaminya yang pagi pagi selalu membuat nya darah tinggi.

"Yaudah saya mandi ya.." Ucap Al dengan suara beratnya.

"Hm"

Al perlahan lahan berjalan mundur, menjauhi Andin, "NDIN, KECOA NDIN!!!"

Andin yang mendengar teriakan Al sontak berlari dan mengumpat di belakang tubuh kekarnya Al. "Mana mas? Mana?" Tanya Andin ketakutan.

"Itu disitu." Jawab Al menunjuk kebawah wastafel.

"Mana?" Andin sedikit mengintip dari belakang badan Al.

"Pokoknya disitu tadi––" Al membalikkan badannya perlahan lahan menghadap Andin,dengan cepat ia langsung menggendong Andin, dan membawanya keluar dari dapur, "MAS!! Turunin mas!! Kamu apa apaansih, aku udah tua ya mas, gak mau digendong gendong, IH MAS!!" Sepanjang jalan Andin memukul mukul punggung Al,namun tubuhnya yang kekar, pukulan Andin pun tak mempan bagi Al.

Al membawa Andin masuk kedalam kamar yang biasa mereka tempati untuk tidur, secara perlahan lahan Al kembali menurunkan Andin.

"MAS KAM-"Andin yang tak bisa mengontrol suaranya, Al langsung menutup mulut Andin agar Reyan tak bangun dari tidurnya. "hustttttt!!!!!!! Bisa diem gak?!" Lirih Al menatap mata Andin dengan sangat dalam.

"Ummmm..... MAS!!"

"HUSSSSTTTTTT!!!!!!!!!"

"Has hus has hus, gak bisa nafas aku mas! Kamu mau aku mati hah? Kamu ngapain bawa aku kekamar Kalo reyan bangun gimana?" Kesal Andin mulutnya tak bisa diam berbicara didepan Al yang sudah sangat serius menatapnya.

ALDEBARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang