18

3.2K 304 7
                                    

Happy reading ❤
Vote dulu tapi

"Ibu, ini calon bayinya sehat, harus tetap dijaga kandungannya dan asupan gizinya ya. Yang terpenting bu Andin nggak boleh setres setres, karena sang bayi itu sangat merasakan apa yang dirasakan oleh ibunya. Dan itu sangat berpengaruh dengan perkembangan nanti bu." Ucap dokter itu menjelaskan keadaan yang dilihatnya berdasarkan hasil USG pada layar monitornya dengan tersenyum senang.

"Oh iya usia kandungan ibu sudah memasuki tahap 9 bulan, jika tidak ada kendala, ibu Andin melahirkan dipertengahan bulan."

Al yang mendengar nya langsung tersenyum sumringah, ia tak sabar bertemu dengan anak keduanya, apalagi ia akan memiliki anak laki laki, Al ingin sekali memiliki bestfriend di rumah, setelah sekian lama ia dirumah dikerubungi oleh perempuan. "Jadi persalinannya seperti anak pertama saya dulu kan?"

"Kalau kondisinya memungkinkan untuk normal kembali, mungkin bu Andin akan melahirkan secara normal."

Aldebaran mengangguk angguk, dirinya harus siap untuk melewati masa masa persalinan seperti masa masa persalinan anak pertama nya.

"Oh iya Pak buk, gimana kabarnya Reyna? udah lama gak ketemu Reyna." Tanya dokter cantik itu bernama Merissa. Dokter ini adalah dokter kandungan andalan Alfahri, dari anak pertama, hingga anak kedua. Keluarga Alfahri cukup dekat dengan Merissa, karna dia adalah dokter satu satunya yang sangat ahli, dan bayarannya sangat mahal.

"Udah besar, udah TK, anaknya aktif banget, kayak yang dibilang dokter dulu." Jawab Andin, mengenang masa masa kehamilan Reyna.

"Hahaha padahal saya cuma nebak, saya lihat dia dimajalah, cantik banget kayak bu Andin,sekali sekalilah bu ajak dia kesini.." Ajak Merissa layaknya ibu ibu Arisan.

"Dia sering ikut saya photoshoot produk skincare, jadi nya keikutan masuk majalah deh,besok kalo lahiran saya ajak, dia orangnya pelor,dikit dikit molor."

Al, Andin, dan Merissa memang seperti itu, tak seperti pasien dan dokter, malahan seperti teman nongkrong, ketika bertemu jadi lupa profesi masing masing.



***



Jam 16.35 Sore

"Mas jangan lupa mampir ke supermarket ya, jangan kelewatan!!"

"Iya.."

Al membelokkan mobil nya ke gedung yang sangat besar, tempat perbelanjaan kebutuhan sehari hari yang sangat lengkap.

"Mas ambil troli nya satu, dua juga boleh." Pinta Andin menunjukkan keranjang dorong yang berderetan, untuk membawa barang barang yang akan dibeli.

"Dua? Gak sekalian sepuluh aja ndin?"

"Sepuluh juga boleh mas, tapi kamu yang dorong ya!!" Gak dirumah, gak di mobil, diSUPERMARKET pun Aldebaran tetep bisa membuat istrinya darah tinggi.

Al dan Andin berjalan jalan mencari barang yang akan dibeli. Al yang mendorong troli hanya mengikuti arahan Andin yang sudah berjalan didepan.

ALDEBARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang