07

3.8K 235 3
                                    

10.58
Restoran Moana.

Marchel dan Agnes sudah berada di restoran, sedangkan Al dan Rendy belum sampai.

"Pah, aku udah cantikkan?" Tanya Agnes yang berulang kali membuka tutup cermin make up nya.

"Udah,kamu udah cantik."

"Kok lama banget sih Al." Ucap Agnes menoleh kanan kiri mencemberutkan bibirnya.

Dari kejauhan terlihat Al dan Rendy masuk ke dalam restoran. Al dan Rendy yang sama sama menggunakan jas hitam membuat pengunjung disekitar restoran melirik.

Mata Agnes mendelik, mulutnya ternganga melihat Al yang berjalan dari jauh ketampananannya sangat terpancar. "Calon suami akyuuuu ganteng banget omaigat." Batin Agnes girang.

"Pak Al."

"Pak Marchel."

Sapa mereka saling berjabat tangan.

"Oh iya Pak Al perkenalkan ini putri saya, namanya Agnes Madonna." Ucap Marchel memperkenalkan Agnes ke Al.

Al yang melihat Agnes itupun agak teringat sesuatu.

"Aku Agnes, kamu masih ingat?"

Al terdiam.

"Aku dulu pernah jadi tunangan kamu, tapi pas itu aku pergi." Ucap Agnes melemparkan senyum nya ke Al.

Al yang mendengar nya pun langsung teringat kejadian 8 tahun yang lalu, ia hanya tersenyum tak merespon apapun.

"Dingin banget sih, tapi gapapa deh, gue suka cowok yang dingin dingin. Aduh ganteng banget sih, gue harus bisa ngambil hatinya Al."

"Silahkan duduk Pak Marchel."

"Oh iya Pak."

"Jadi gimana proyek yang akan kita bentuk?" Tanya Al sambil mengeluarkan laptop nya.

"Jadi begini pak... "

1 jam berlalu, mereka selesai membicarakan kerjaan kantornya. Al dan Rendy siap siap untuk pergi namun Agnes mencegahnya.

"Tunggu! Aku udah pesen makanan, bentar lagi makanannya datang,jadi jangan pergi dulu." Ucap Agnes menatap kedua bola mata Aldebaran.

Al yang mendengarnya langsung menoleh ke Rendy.

"Pak mungkin kita makan sebentar aja, soalnya makanannya juga udah dipesan." Ucap Rendy tak ingin membuat pak Marchel dan agnes tersinggung.

"Terimakasih ya." Al tersenyum ke Agnes, namun bukan berarti dia tertarik dia hanya ingin mencairkan suasana.

"Iya sama sama." Jawab Agnes.

Makanan yang dipesan Agnes pun datang.

"Oh iya saya juga mau minta maaf soal kejadian beberapa tahun yang lalu, saya tau kejadiannya sudah lama tapi saya minta maaf." Ucap Marchel.

"Gapapa pak, lagi pula saya juga udah punya is-"Belum sempat Al melanjutkan, Agnes malah menyenggol air minumnya tumpah ke celana.

"Aduh duh duh"

"Kenapa nak?"

"Enggak pa ini celana aku basah kena tumpahan minum." Jawab Agnes sambil membersihkan celananya menggunakan tissu.

"Hati hati dong bikin malu aja." Bisik Marchel ditelinga Agnes.

"Santai pa, Lagi pula gak sengaja,gitu aja marah."

Agnes yang sedang membersihkan noda dicelananya itu pun mempunyai ide.

"Eh pah, dompet papa kan di mobil." Pekik Agnes mengedip edipkan matanya memberi tanda.

"Hah?!"

"Iyakan pa?!"

"Goblok banget sih, di beri tanda gak peka peka."

"Oh iya iya iya, papa lupa, dompet papa ketinggalan." Jawab Marchel mengikuti apa yang di suruh Agnes.

"Dompet aku juga ketinggalan, terus gimana dong bayarinnya?" Ucap Agnes memelas.

"Kalau begitu saya saja yang membayar." Aldebaran pastinya memiliki hati seperti seorang malaikat, bahkan malaikat aja insecure.

"Ga usah pak biar saya ambil dompetnya dimobil, sebentar ya!"

"Gapapa gapapa, sekali sekali, lagipula parkirannya kan jauh."

Marchel yang tersenyum menahan rasa malu nya karena ulah anaknya hanya bisa terdiam, entah apa yang akan dilakukan anaknya.

***

"Kamu apa apaan sih, bikin malu papa aja." Marchel merebahkan tubuhnya disofa panjang.

"Hih papa, aku nglakuin itu buat kebaikan aku." Jawab Agnes melemparkan tas nya di sofa.

"Kebaikan apa?!itu malah bikin papa malu nes."

"Gini lho pa, Al tadikan bayarin makanannya, nah nanti sore Aku mau bikinin dia kue,terus aku kerumahnya,bilang aja itu ucapan tanda terimakasih, terus Al kagum sama aku, terus dia luluh deh." Jawab Agnes sambil tersenyum membayangkan wajah Al.

Marchel itupun tertegun mendengar ide nya Agnes. Anaknya sangat mahir dalam dunia percintaan.

"Gimana?kaget kan? Pasti papa gak nyangka kan?" Colek Agnes.

"Kalau sampai Al luluh, dan suka sama kamu, papa bangga, gak sia sia kamu galau galau terus."

"Hih siapa juga yang galau galau,sotoy banget sih pa." Agnes bangkit dari sofa.

"Apasih sotoy sotoy?" Suara Dewi yang terdengar dari arah dapur.

"Mah nanti bantuin aku bikin kue ya!!!" Teriak Agnes.

"kue apa?!!"

"kue..pokoknya kue!!" Jawab Agnes dari atas kamar nya.




***


Jangan lupa vote, komen dan share keseluruh teman teman kamu

ALDEBARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang