41

2.8K 333 18
                                    

Happy reading semuanya
Eh vote dulu tapi
Capek ah dahlah lanjut baca aja hehe!!

Tak terasa hari semakin sore. Al masih tertidur berdua bersama Reyan, mereka saling berpelukan seperti guling, posisinya tak berubah dari tadi, bahkan cara tidur mereka pun sama, matanya agak sedikit terbuka, dan mulutnya sedikit menganga, tidurnya berasa lagi pingsan.

"Oek.. Oekk.."
Tiba tiba Reyan menangis,kaki kecilnya menendang nendang perut Al mencoba untuk keluar dari pelukan tubuh papa nya itu.

Al yang tiba tiba tersadar, sontak kaget dengan tendangan Reyan,"HAH?! KENAPA NAK?MAU SUSU? MAMA MANA?" Tanya Al ke Reyan masih setengah sadar, berusaha untuk tetap membuka matanya.

Tangisan Reyan malah semakin kencang, tangannya merajuk rajuk mencari sesuatu.

"Mas ban-" Andin tiba tiba datang dengan raut wajah emosi. "Oh udah bangun ternyata,anaknya nangis lho mas.."

"Ya kamu nya pergi ndin, gimana gak nangis coba."

Andin mendekati Reyan yang menangis, ia mengecek pampers Reyan, dan ternyata pampers nya sudah penuh, "Mas,tolong mandiin Reyan lah, aku mau bantuin mama mindahin kardus kardus dulu, ya?"

"Yaudah."

"Bentar, aku ambilin handuk sama baju ganti nya."

Andin membuka lemari khusus untuk baju baju Reyan, semenjak Reyan lahir mereka pindah ke kamar yang lebih besar, dan membeli 2 buah lemari, yang satu untuk pakaian dan yang satunya lagi untuk peralatan Reyan seperti pampers, botol susu, dll.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALDEBARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang