29 (Aldebaran) ✨

3.9K 357 44
                                    

"Dokter!! Pasien sudah sadar!!!" Teriak suster memanggil dokter, dengan cepat dokter itu langsung masuk memeriksa pasien.

"dokter, tangan pasien tadi gerak gerak.."

"Biar saya periksa.."

"Andin.. Andin.. " Panggil laki laki terbaring di brankar tak sadarkan diri.

"Pak? Bapak bisa dengar saya?"

"Andin.. Andin jangan tinggalin saya ndin.." Secara perlahan lahan mata laki laki itu membuka, ia menatap lampu lampu disekitar ruangan, membuatnya kebingungan dimana ia berada.

"Pak? Bapak bisa dengar saya?bapak?"

"S-s-saya dimana?"

"Alhamdulillah, bapak sudah sadarkan diri..kondisi bapak juga mulai stabil... Saya akan mengabarkan kondisi bapak kekeluarga bapak.."

Dokter itu pun keluar,meninggalkan laki laki yang masih terbaring lemah di brankar.

"Dok gimana keadaan suami saya?"

"Gimana keadaan anak saya?"
Tanya dua perempuan itu, dari raut wajahnya mereka sangat ketakutan.

"Alhamdulillah kondisinya sudah mulai membaik, selamat ya bu, anak ibu berhasil melewati masa kritisnya."

"alhamdulillah yaAllah Terimakasih.. Terimakasih banyak.. Boleh saya ngelihat anak saya dok?"

"Tentu saja bu, silahkan.."

Kedua perempuan itu pun masuk kedalam ruangan.

"Mama..." Panggil laki laki itu melihat mama nya masuk kedalam ruangan, dan mulai mendekati nya.

"Sayang.. Gimana keadaan kamu? Mama takut nak.."

"A-aku gapapa ma.. Cuma perut aku agak sakit.." Rintih laki laki itu memegang perutnya bagian bawah.

"Iya nak.. I know, jangan dipegang pegang ya!"

"Aku kok bisa ada disini ma?"

"Kamu koma sayang.."

"Koma?"

"Iya, beberapa hari yang lalu kamu tertembak, dan kamu gak sadarkan diri.."

Laki laki itu mulai mengingat kejadian nya. "A-aku tertembak.. T-tapi kok bisa ma?"

"Kamu tertembak saat menyelamatkan Andin." Jawab Rossa, ya dia berbicara dengan anaknya yaitu Aldebaran.

"Andin?dia dimana ma? Dia sekarang baik baik aja kan?!dia gapapa kan ma?!"

"Aku disini mas.."

"Andin..andin kamu masih hidup?" Laki laki yang bernama Al itupun berusaha untuk bangkit, namun perutnya tiba tiba terasa nyeri. "Akhh.."

"Mas mas... Kamu tiduran aja ya.. Kamu masih sakit."

Al yang melihat perempuan itu meneteskan air matanya tak percaya.

"Kamu kenapa nangis mas? Perut kamu sakit? Ha? Apa aku panggilkan dokter aja?"

"Ndin.. Saya takut kehilangan kamu.."

"Aku disini mas, sama kamu."

"Saya bermimpi saya kehilangan kamu ndin.."ucap Al memegang tangan perempuan yang dia panggil Andin itu dengan sangat erat.

"Kamu koma seminggu mas.. Kamu gak sadarin diri, aku disini tiap hari nungguin kamu didepan pintu, tapi dokter bilang kamu belum sadar sadar, aku yang takut kehilangan kamu mas.."

***

Flashback

Duar..
(Suara tembakan)

"MAS AL!!!!!!" Teriak Andin membuat semua orang di tempat kejadian melihat Al.

"Mas!!!!!!!!!!"

"ANGKAT TANGAN KALIAN!!"

"Mas Al... Mas bangun mas!! Mas!!! Mas jangan tinggalin aku mas!! Mas Al!!!"

***

"Gimana dok keadaan suami saya?"

"Keadaan suami ibu kritis, dan dia koma."

"Koma?"

"Iya bu, ibu harap bersabar, ibu berdoa semoga ada keajaiban dari Tuhan agar suami ibu bisa melewati masa masa kritisnya."




***



Semua yang dijelaskan Andin membuat Al lega, ia semakin menangis sejadi jadinya, apa yang ia lihat selama ini hanyalah sebuah mimpi di dalam koma nya, ia bahkan tak percaya bahwa istrinya masih hidup.

"Mas? Kamu gapapa kan?"

"Saya.. Saya mimpi saya kehilangan kamu ndin.."

"Itu cuma mimpi kamu mas, pas kamu koma, dokter bilang kalo kamu nangis, tapi kamu gak sadar.." Jawab Andin mengusap pipi Al.

"Terus anak kita gimana ndin?dia gapapa kan? "

"Dia gapapa mas, dia udah lahir, dia ada diruangan aku, dia sama mirna, sama Reyna."

"Dia udah lahir? Saya mau lihat ndin.."

"Kamu mau lihat?" Tanya Andin menggoda suaminya. "Nanti ya.. Anak kamu lagi tidur, terus ruangannya jauh, besok pagi kamu dipindahin ke ruangan aku, jadi nanti kamu bisa ketemu.."

"Ndin.. Saya mau peluk."

"Kamu mau peluk, ututu sini sayang.."Andin memeluk Al yang terbaring lemah. Sungguh moment ini yang sangat mereka tunggu tunggu, walaupun sederhana tapi bagi mereka sangat bermakna."Jangan tinggalin aku ya mas.. Aku takut.."

"Saya gak akan pernah ninggalin kamu ndin.. Saya akan terus bersama kamu, selamanya."

"I love you mas."

"I love you too."

Mereka saling mengeratkan pelukannya, membuat Rossa yang melihatnya terdiam merasa hangat melihat menantu dan anaknya Saling takut kehilangan satu sama lain.

"Mama gak dipeluk juga?"

"Eh mama, sampe lupa, sini ma kita pelukan."

Andin menarik lengan Rossa mengajaknya berpelukan, setelah lama nya seminggu, mereka tak bisa melihat Aldebaran akhirnya malam ini, malam dimana mereka bisa merasakan kembali menjadi sebuah keluarga.

***


Selamat Malam Minggu dari aku untuk kalian yang kemarin nangis nangis😭💗
Love you guys

ALDEBARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang