28

3.1K 291 20
                                    

Bahaya - Arsy Widianto
♫♬


Happy reading❤

Pagi hari, tak ada sinar matahari yang masuk kedalam celah celah jendela,cuaca masih saja mendung,ditambah dengan suara rintikan air hujan, Al berjalan mendekati meja makan.

Belum sampai meja makan,langkah Al terhenti. "Andin?" Al melihat perempuan seperti Andin sedang menyiapkan makanan dimeja makan.

"Mas.. Ayo makan, aku buatin kamu nasi goreng."

Al terdiam melihat perempuan yang mirip dengan Andin menarik tangannya mendekati meja makan.

"Segini cukup mas?"

"Ndin.. Kamu kemana aja? Kok semalam gak ada?" Tanya Al menatap wajah perempuan itu yang tangannya sibuk mengambil lauk.

"Udah gak usah banyak ngomong, makan!!"

"Gak ndin, jawab dulu pertanyaan saya! Kemarin kamu kemana?"

"Aku gak kemana mana, aku selalu ada sama kamu.. "

"BOHONG! Kamu kemarin gak ada!"

"Ya sekarang yang penting aku ada, ini makan, dari kemarin kamu gak makan kan?"

Perempuan itu menyodorkan piring nya ke Al. "Ndin kamu udah lihat anak kita belum?dia ada dikamar sama mama, kamu udah lihat kan? "

"Udah.. "

"Ganteng kan? Mirip saya kan?"

"Mirip aku mas.."

"Gak ndin dia mirip saya, coba lihat betul betul."

"Iya mirip kamu.."

Al tersenyum. "Oh iya ndin, kamu gak makan? Ayo makan bareng saya.. Kamu juga belum makan kan?"

"Ndin.. Mau kemana?" Tanya Al melihat perempuan yang mirip Andin itu ingin beranjak pergi dari meja makan.

"Mau pergi..kamu disini aja ya mas, temenin Reyna sama Reyan,dia butuh kamu.. Dia masih butuh papa nya."

"Gak ndin,mereka juga butuh kamu, jangan kemana mana ndin, kita rawat mereka bareng bareng ya? Kita besarin mereka bareng bareng,ya ndin? Kamu kan udah janji, Jangan pergi ya ndin, disini sama saya."

"Aku selalu sama kamu mas..kamu gak perlu tahu aku kemana.. "

"Gak ndin, saya suami kamu, saya perlu tahu kamu mau kemana, kalau saya kangen sama kamu gimana ndin?" Teriak Al membuat perempuan itu berhenti.

"Kalo kamu kangen mas.. Panggil namaku didalam doa mu.. Karena doa mu adalah penenang hati aku."

Perempuan itu berjalan menjauhi Al. "Ndin.. Jangan pergi ndin, saya janji jadi suami yang baik buat kamu, saya janji saya jadi suami yang nurut buat kamu, ayo ndin kesini, kita makan bareng kayak dulu, ayo ndin!! ANDIN!!!!"

"Hei Al!!" Teriak Rossa membuat Al seperti orang kebingungan. "Mama? Ma aku lihat Andin ma, aku lihat Andin!!"

Rossa yang melihat Al seperti itu langsung memeluknya. "Al sadar Al, Andin sudah gak ada.."

"GAK MA! tadi dia disini, dia cantik banget, dia nyiapin aku makanan, dia nyiapin aku nasi goreng." Al menunjukkan piring nya. Namun ternyata piring itu kosong. "Tadi.. Tadi ada ma, Andin yang ngambilin, aku gak bohong!!"

"Al.. Lihat mama!! I know ini sangat berat buat kamu buat mama juga, tapi kita harus ikhlas sayang, Andin sudah dijaga, mama tahu Al sayang sama Andin, tapi Tuhan lebih sayang sama dia.. "

Al terdiam.. Ia mengepal kedua tangannya.

"Al, are you oke?"

"AL MAU KEMANA?!" Tanya Rossa melihat Al ingin beranjak pergi dari meja makan. "AL!!!"

"Aku mau ke kantor polisi ma, aku mau ketemu Agnes!"

"Kamu yakin mau ketemu dia? Mama khawatir kamu kenapa napa Al.."

Al tak menggubris perkataan Rossa, ia langsung mengambil jas nya dan pergi dari rumah.




***



"Al?" Panggil Agnes tangannya diborgol, ia sangat sumringah bertemu dengan Aldebaran untuk kesekian kalinya. "Kamu kesini mau bebasin aku kan? Iyakan?"

Al tersenyum sinis. "Jangan harap saya bebasin kamu!" Jawab Al menatap tajam kedua bola mata perempuan yang sudah membunuh istrinya.

"Terus istri kamu kemana? Miris banget gak nemenin kamu? Dia marah ya? HAHAHAHAHA.."

"Kamu tahu istri saya gimana?" Tanya Al mulai mendekatkan dirinya ke Agnes.

Agnes menggeleng gelengkan kepalanya. "Dia ceraiin kamu? Kasian banget sih.. Udah sama aku aja ya Al, istri kamu itu emang orangnya gak cocok buat kam-"

"DIA MENINGGAL."

Deg jiwa Agnes serasa melayang dari tubuhnya, ia tak menyangka bahwa ia benar benar membunuh Andin. "G-gak kamu pasti bohong kan Al? Kamu bilang kek gini biar aku dihukum berat kan Al? Alah Al ngaku aja.."

Al semakin mendekati Agnes. "Perlu saya antar ke kuburannya? Perlu saya gali biar kamu lihat sendiri?" Tanya Al mencengkeram kerah baju Agnes.

"Kenapa jadi kaya gini sih, kenapa dia beneran meninggal? Gue gak mau dihukum lama disini."

"Oke.. Aku minta maaf." Al melepaskan cengkeram baju Agnes, tak habis pikir dengan Agnes, bisa bisanya dia masih bisa meminta maaf.

"Minta maaf? Kamu minta maaf ke saya?"

"Aku minta maaf Al.. Aku udah membunuh istri kamu.." Agnes menundukkan kepalanya.

"Terus dengan kamu minta maaf kayak gini bisa bikin Andin hidup lagi?"

"Y-ya aku tahu Al aku salah."

"KALO KAMU TAHU SALAH KENAPA KAMU NGELAKUIN HAL BODOH YANG HARUSNYA GAK KAMU LAKUIN?!" Bentak Al membuat Agnes kaget gemeteran.

"Ya aku cuma pengen sama kamu Al, aku mau kita bareng kayak dulu lagi." Jawab Agnes meneteskan air matanya menatap Al.

"Kalau membunuh itu tidak membuat saya masuk penjara dan berdosa, saya juga pasti akan membunuh kamu!" Cetus Al menatap tajam kedua mata Agnes. "Kamu jahat Al, KAMU JAHAT!!"

"KAMU YANG LEBIH JAHAT AGNES!!KAMU MISAHIN SAYA SAMA ANDIN! KAMU MISAHIN ANAK SAYA DARI IBUNYA! MANUSIA MACAM APA KAMU? KAMU PANTAS DIHUKUM SEPERTI INI, SEUMUR HIDUP.

Al melangkah kan kakinya pergi, namun dicegah oleh Agnes. "Tapi suatu hari nanti kita bisa ketemu lagi kan? Kalo aku udah keluar?"

"Jangan harap kamu bisa ketemu saya lagi."

"AL!! AL!! JANGAN TINGGALIN AKU AL!!!"

ALDEBARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang