09

3.8K 275 4
                                    

"HIHH SEBEL DEHH ARGHHHH!!!!" Agnes membanting pintu kamar sekeras kerasnya.

"Kenapa sih Al harus udah nikah segala? Kesel banget deh,mana udah buat anak lagi, arghhhhhh!!" Agnes tak bisa menahan emosi nya, sampai sampai ia melempar parfum hingga pecah.

"Aduh kamu kenapa si nes? Pulang pulang kok kayak orang kesurupan gitu?!" Tanya Dewi masuk kedalam kamar.

Agnes malah semakin berteriak. "AAAAAAA!!!!!!"

"Heh jangan teriak teriak, udah malam!" Dewi mencoba menenangkan Agnes.

"Maaa malam ini aku kesel banget ah, mama tau gak?!"

"Ya enggaklah, orang belum kamu kasih tau."

"Hih, aku aja males buat nyritain."

"Kenapa sih? Coba kasih tau mama."

"Al ma al!!!!"

"Ya Al kenapa?!gak suka kamu?"

"Bukan!!"

"Terus?" Dewi semakin penasaran ada apa dengan putri kesayangan nya itu.

"Al udah punya istri maaa!!!" Jawab Agnes membuat dewi kaget.

"APA?!"

"Tuhkan mama juga kaget, apalagi aku yang disana ma."

"Gimana ceritanya kok bisa gitu? Coba ceritain kemama."

Agnes menghembuskan nafasnya, ia duduk disebelah Dewi mencoba menjelaskan kejadian barusan.

"Jadi gini tadi aku kan kerumah Al, nah rumahnya tuh besar banget, saking besarnya aku aja pertamanya gak dibolehin masuk."

"Terus terus?"

"Nah tapi setelah itu aku dibolehin masuk, aku ketemu Al, sama tante Rossa, terus aku ketemu sama istrinya." Ucap Agnes mencoba menceritakan semuanya.

"Terus istrinya cantik gak?"

"Tau gak ma? Istrinya itu pemilik skincare yang sering kita beli."

"APA?! dia pemilik skincare yang tiap hari mama pake?" Tanya dewi tak percaya.

"Iya ma!!! makanya pas disana aku juga kek pernah ngelihat tapi dimana, istrinya sih jujur cantik, putih, wangi lagi, gak tau pake parfum apaan, mana dia lagi hamil lagi."

"Hamil? Hamil anak al?"

"Yaiyalah ma, yakali anak nya papa." Dewi yang mendengar nya menabok mulut Agnes

"Aw.. Apaan si mah bercanda kalik."

"Sayang.. Mama punya ide." Dewi selalu memiliki rencana jahat dan tak langsung berpikir dahulu sebelum bertindak, baginya kebahagiaan anaknya lebih utama dibanding yang lain.

"Apa?!"

"Gimana kalo kamu deketin Al."

"Deketin maksudnya?"

"Ya kamu cari perhatian Al, biar Al suka sama kamu."

Agnes membelalakkan matanya."Mama gila ya?! Maksud mama, mama pengen aku jadi pelakor rumah tangga orang? Gitu?!"

"Sayang.. Mama tau ini salah, tapi mau gimana lagi, Al itu idaman banget loh jadi menantu mama, rugi kalo kamu gak dapetin dia."

"Ya tapi gak gitu juga ma, ini namanya gak waras. " Ucap Agnes menyadarkan mama nya untuk tidak melakukan ide gila nya.

"Kamu dibilangin mama ngeyel, coba dulu, siapa tau Al kegoda."

"MAMA KU SAYANG!! ngegoda Al itu susah ma!! Mama harus tau!!"

"Susah gimana?kamu secantik ini, pake baju terbuka gini Al gak kegoda?!"

"Enggak ma! Mama keknya harus nengok istrinya sendiri deh, dia aja yang pake baju tertutup udah kayak ariel tatum ma, punya daya tarik sendiri, aku aja yang nengok suka, apalagi si Al." Ucap Agnes mencemburutkan bibirnya.

"Jangan frustasi gitu dong, dicoba dulu."

Agnes terdiam,ia memikirkan sesuatu di kepala nya. "Tapi keknya ide mama bagus juga deh, oke lah ma, bakal aku coba."

Agnes dan dewi saling melirik satu sama lain, memasang senyum liciknya.




***




"Mas." Panggil Andin tidur diatas dada nya Al.

"Hm."

"Tadi Agnes dateng buat ngasih kue doang?" Tanya andin sambil memainkan kancing piyama nya Al.

"Iya." Jawab Al memejamkan matanya, tangan satunya memijat pinggang Andin.

"Ouh, kamu dulu kok bisa tunangan sama dia sih mas."

"Kok kamu tiba tiba tanya itu?" Al melirik kebawah melihat Andin.

"Ya gapapa pengen tau aja."

"Saya dulu dijodohkan sama mama, jadi ya mau gimana lagi, saya gak bisa nolak lah."

"Berarti dulu kamu gak cinta dong sama Agnes?"

"Gak." Jawab Al singkat, padat, dan jelas.

"kalo sekarang?"

"Ya enggaklah ndin, saya kan udah jadi suami kamu, kamu juga hamil anak saya, saya gak mungkin selingkuh dari kamu." Ucap Al mempererat pelukan badannya Andin.

"Ya siapa tau mas, kamu suka sama dia-"Andin yang jahil dengan omongannya langsung disahut Aldebaran.

"ENGGAK!!!"

"iya iya mas, jangan teriak gitu dong, sakit telinga aku."Andin semakin mempererat pelukannya.

"Pinggang kamu gak sakit kan?"

"Enggak"

"Bener?" Tanya Al lebih meyakinkan

"Iya mas, nanti kalo sakit kan gampang tinggal kamu pijitin."

"Ya kamu kadang ngeringis nya jam 1 malam ndin, mana saya ngantuk banget lagi." Gerutu Al yang tangannya masih aktif memijit pinggang belakang Andin.

"Ya namanya pegel mas, aku gak bisa tidur lah."

"Yaudah sekarang tidur, udah malam, anak kita aja udah tidur tuh." Ucap Al tangan satunya lagi mengelus elus perut Andin. "Ya dia emang tidur, gimana sih mas, capek deh sama kamu."

"Haha udah tidur, besok saya kerja, nanti terlambat." Al menarik selimut nya menggunakan jari kakinya, ia menarik hingga menutupi muka Andin. Andin yang tidur didada Al didalam selimut itu pun terasa hangat.

"Good night mas."

"Hm."

ALDEBARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang