45

3.3K 355 46
                                    

Aldebaran masuk ke Universitas Geloria Radra,tempat dimana istrinya mengajar. Seperti biasa, Aldebaran mengantarkan Andin hingga masuk kedalam.

"Pagi pak Al dan Bu Andin!!"

"Pagi pak!!"

"Selamat pagi Pak Aldebaran."

"Pagi pak, bu!!"

Sapa orang orang melihat Aldebaran masuk kedalam kampus bersama Andin. Laki laki berkacamata serta berjas hitam itu hanya menundukkan kepala nya. Orang orang disana malah lebih banyak yang mengenal Aldebaran ketimbang Andin, padahal yang kerja disini itu jelas jelas Andin.

"Yaudah, aku kerja dulu ya mas, kamu jangan lupa bekalnya dimakan, terus jangan aneh aneh!" Ucap Andin merapikan dasi Al yang agak miring.

"Aneh aneh gimana?" Tanya Al heran.

"Kamu tau gak mas? Liat tuh dibelakang aku, semua pada ngelihat kamu, padahal kamu udah jadi bapak bapak,tapi kok masih pada ngelirik kamu sih?"

Al yang baru sadar orang orang dibelakang Andin dari tadi meliriknya, langsung menegurnya.
"NGAPAIN LIHATIN SAYA BEGITU?! DOSEN KALIAN MAU MASUK, HARUSNYA KALIAN JUGA MASUK KEDALAM KELAS!"

Tak ada yang berani menjawab, mereka langsung pergi meninggalkan Al dan Andin, "Mas kamu apa apaan sih? Kamu jangan gitu dong."

"Saya gak mau dilihatin cewek cewek kayak mereka, saya kan cuma punya nya kamu." Ucap Al menatap Andin.

"HIH PAGI PAGI UDAH GOMBAL YA! MAUNYA APASIH?!" Andin mendorong dikit badan Al seketika dirinya dibuat terbang.

"Kan bener, yang nikah sama saya siapa?" Tanya Al

"Aku" Jawab Andin bertele tele

"Yang tiap hari tidur bareng sama saya siapa?"

"Aku"

"Yang hamil sama nglahirin anak saya siapa?"

"Aku"

"Yaudah itu kenyataannya, udah saya mau berangkat kerja,nanti saya jemput."

"Iya.."

Aldebaran terdiam memandang Andin, "kok gak pergi? Yaudah sana mas kerja, nanti telat loh." Ucap Andin.

"Kiss nya mana?" Tanya Al menaik turunkan kedua alisnya.

Andin membelalakkan matanya, "kan tadi udah--"

"Tadi kapan?"

"Tadi pas dikamar mandi."

"Itu beda,"

"Beda apanya?"

"Beda cara nyiumnya."

Andin menghela nafas pelan, ia melirik kanan kiri,berharap tak ada orang yang melihat dia dan suaminya, dengan cepat Andin menjinjitkan kakinya dan mencium bibir merah Aldebaran. "Cup"

Senyuman kecil terpasang dibibir Aldebaran, "mau saya cium gak?"

"Gak usah, aku udah telat,daa!!"

Andin membalikkan badannya, berjalan pergi meninggalkan Aldebaran.

Andin naik ke anak tangga, namun tiba-tiba sesuatu hal terjadi kepada Andin. "Kok kepalaku pusing banget ya?" Andin berhenti sejenak, memfokuskan pandangannya kedepan, namun lama kelamaan pandangannya menjadi blur.

"BUGH!!"

Andin yang hampir saja jatuh ke lantai, tiba tiba ditangkap oleh seorang remaja laki laki dengan cepat. "Bu Andin? Bu bangun bu!! Bu?!"

ALDEBARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang