50

4.3K 435 57
                                    

Sinar matahari di pagi hari sangat terik, cuaca inilah yang sangat diingin inginkan oleh Asisten Rumah Tangga Alfahri.
Mirna yang menjemur pakaian Reyna, Kiki yang menjemur bantal, guling, dan terakhir Tika asisten baru yang berjemur badan bersama Reyan.

"Mbak mir." Panggil kiki sambil menebas nebas guling, jaraknya tidak jauh dengan Mirna yang sedang menjemur pakaian Reyna.

"Kenape?"

"Itu mbak Tika kenapa ya? kiki lihat lihat muka nya kayak orang setress gitu?" Tunjuk Kiki memoncongkan bibirnya.

"Oh si Tika, sebenernya lu kalo jadi si Tika juga bakal sama sih, bakal kayak orang setress gitu." Ucap Mirna sambil memeras baju Reyna yang habis dicuci.

"Emang kenapa sih mbak mir?"

"Jadi Tika ini lihat Pak bos sama Andin lagi ngelakuin hubungan suami istri."

"HAH?!" Bukan kiki namanya kalo shock gak dibarengi sama teriak.

"STTTT!!! PAGI PAGI SUARA UDAH KAYAK TEROMPET MALAIKAT ISROFIL."

"Seriusan Mbak Mir?"

"Serius!"

Kiki menyipitkan matanya. "Ini kiki mencium bau bau kebohongan nih."

"Yaelah demplon, gue seriusan, malah gue juga gak sengaja lihat."

Kiki tertawa dengan ciri khasnya setelah mendengar perkataan Mirna yang bilang bahwa ia juga tak sengaja melihatnya. "Halah halah mbak mirr, gak sengaja atau sengaja???" Colek Kiki.

"Hih apaan sih lu, geli gue, ya gak sengaja lah!"

"Terus terus, mbak mir lihat mereka pas lagi ngapain? Begini kah, atau begitu kah, atau begono kah?" Tanya Kiki malah semakin menjadi jadi.

"Ya lagi itu–"

"LAGI APA?!"

"LAGI MAJU MUNDUR LOH KIK!!" Teriak Mirna membuat kiki kaget.

"Astaghfirullah mbak Mirna! Tapi keknya gitu deh gambaran Mas Al sama Mbak Andin pas buat Reyna sama Reyan." Ucap Kiki matanya melirik keatas sambil tersenyum senyum membayangkan sesuatu yang muncul dipikirannya.

"TOBAT KIK!! SETAN GUE MUAK LIHAT KELAKUAN LU."

"Dih, setan gue setan gue, depan kiki aja udah mirip kayak Setan." Ceplos Kiki.

"Jangan sampai ni ember melayang ke kepala lu ya kik!"





***





"Mas, kayaknya Mirna semalam tau deh kalau kita lagi begituan." Ucap Andin melirik Aldebaran sembari melepaskan seatbelt.

"Gak mungkin, orang pintu nya udah saya kunci." Balas Al.

"Yakin? Kamu gak lupa?"

Al menggeleng gelengkan kepala nya namun raut wajahnya tak meyakinkan. "Enggak, saya yakin udah kunci pintunya. Gak mungkin saya gak kunci pintunya pas saya minta itu sama kamu."

"Tapi bisa aja kamu lupa kunci pintu, terus kamu gak nyadar, terus pas kita nglakuin itu si Mirna lihat soanya tadi pas dimeja makan dia kayak nyindir."

Aldebaran menghela nafasnya pelan. "Yaudahlah udah terlanjur mau gimana lagi? Wajar kalau kita nglakuin hubungan badan, kita suami istri."

"Tapikan aku masih punya rasa malu mas, apalagi tadi malem kamu agresif banget mainnya, kalau misal Mirna lihat apa gak kepikiran 7 hari 7 malam dia?"

ALDEBARANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang