6.

10.4K 523 20
                                    

Makin hari para staf dan manajer makin menegur interaksi Taehyung dan Jungkook, padahal masih dalam batas wajar tapi selalu saja tak terelakkan dari perkataan pedas harus berpisah, jangan dekat-dekat, jaga jarak atau yang lainnya.

Lagi-lagi pada saat syuting untuk RUN BTS, memang acara yang paling ditunggu-tunggu penggemar seminggu sekali membuat mereka harus melakukan syuting untuk stok disaat nanti jadwal begitu padat.

Tema saat itu hanya permainan individual, dimana mereka harus mengumpulkan kartu sebanyak-banyaknya yang disembunyikan oleh para staf dengan merata.

Sekali lagi ini permainan individual, tapi Jungkook selalu saja membuntuti Taehyung, mengikuti gerakan lincah hyungnya selalu berteriak untuk hati-hati jangan sampai terjatuh, dan yang paling tidak masuk akal adalah saat Taehyung melihat sebuah kartu yang diletakan pada tempat tinggi, ia berinisiatif mengambilnya menggunakan kursi, tapi sesaat Jungkook melihat gerak-gerik hyungnya ia langsung menggendong pria yang lebih tua untuk turun dan mengambilkan kartu, tidak kabur membawa kartu yang sudah diambil, tapi malah memberikan pada Taehyung yang sudah hampir salah paham karna ia pikir Jungkook akan curang, ternyata tidak.

"Sudah tahu tinggi itu minta tolong! Menggunakan kursi juga bahaya! Bagaimana jika hyung terjatuh, huh?!" Sempat mengomeli sejenak dengan nafas tersendat-sendat, ia begitu panik saat melihat Taehyung sudah menaiki kursi, padahal itu hal yang wajar untuk pria dewasa seumuran hyungnya, tapi kenapa Jungkook bersikap begitu berlebihan.

"Kenapa kau berlebihan sekali, sudahlah hyung pergi, bye! Jangan ikuti hyung!" Taehyung berjalan mundur menunjuk dua mata Jungkook dengan kedua jarinya isyarat bahwa ia mengawasi sang adik.

Dan yah benar saja, setelah syuting selesai, Jungkook lagi-lagi ditegur staf dan manajer yang acuh tak acuh mendengarkan, ia digiring masuk dalam satu ruangan santai diperusahaan dan diomeli ini itu, jagalah jarak agar penggemar tidak salah paham dan sebagainya, ia pun sudah hampir paham semua teguran manajernya karna seringnya ia ditegur.

"Yak! Sebelum kita upload untuk publik pasti ada proses editing bukan? Edit saja, potong bagian yang kalian rasa mengganggu itu, jangan malah menyuruh kami menjaga jarak, sama saja kalian menyuruh kami utuk tidak berlaku seperti diri sendiri, jangan batasi tingkah kami! Apa perlu aku yang mengedit, hah?!" Jungkook duduk santai mengangkat kakinya diatas kaki yang lain, begitu slengean dan gagah.

"Bukannya lebih jika kalian yang menjaga jarak didepan kamera? Hanya didepan  kamera, okay? Kami seperti ini pun agar penggemar kalian tidak salah paham." Sang manajer berusaha berucap lembut, ia sudah paham bagaimana menghadapi Jungkook, pria yang termasuk pemberontak.

"Tidak akan kulakukan, aku akan berlaku seperti biasanya, jika kalian tidak suka ya potong saja! Jangan cerewet melarang ini itu! Kam--"

"Sudah Jungkook-ah." Taehyung datang dengan tergesa memberhentikan ucapan adiknya, ia mengambil duduk disamping Jungkook mengelus paha pria itu agar tenang.

"Kekasihmu mencarimu melalui hyung, cepat hubungi balik siapa tahu ada hal yan penting, biar hyung yang menangani ini." Taehyung berlarian mencari Jungkook karna kekasih pria itu menelponnya berkata kenapa adiknya susah dihubungi, memang begitu menyebalkan, selalu saja ia yang direpotkan ketika semua orang mencari Jungkook, bahkan orang tua pria itu sering menghubunginya hanya untuk menanyakan kabar anaknya yang tak kunjung membalas pesan, sungguh menyusahkan.

"Tidak ada yang harus ditangani lagi, semuanya sudah selesai." Jungkook berucap tegas dengan suara beratnya menarik tangan Taehyung keluar dari ruangan menuju parkiran bawah.

"Yak! Dasar tidak sopan, mereka lebih tua darimu, harusnya kau menghormatinya." Omel Taehyung susah payah mengikuti langkah lebar adiknya. "Buat apa? Mereka saja menyuruhku untuk berubah, yang benar saja, bagiamana bisa kita menjaga jarak." Jungkook tertawa sarkas tak percaya.

Idol (BTS) [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang