Jam menunjukan pukul sebelas pagi, bisa dianggap sudah siang, alarm ponsel Taehyung berbunyi, sudah kebiasaan mereka bangun disiang hari. Ia mengucek matanya perlahan berusaha menghilangkan sesuatu seperti lem yang ingin sekali merekatkan matanya agar tertutup kembali.
Mengerjapkan mata sembari mendecap-decap, melihat langit-langit kamar entah memikirkan apa, berusaha berbisik dalam hati untuk beranjak dari tempat tidur sekarang tapi semua otot dan tulang-tulang tubuhnya menjerit ingin diistirahatkan terua menerus.
Menghela nafas melihat Jungkook yang masih tidur begitu pulas disampingnya, bahkan sampai mendengkur, jangan heran jika mereka tidur bersama, sudah kebiasaan yang sulit dihilangkan, padahal seharusnya jangan dibiasakan.
"Jung, bangun." Taehyung hanya bergumam, sebenarnya ia masih ingin tidur, tapi ada yang harus ia lakukan membuatnya mau tak mau harus bangun sekarang juga.
"Juung!!" Berteriak ditelinga Jungkook yang tak berpengaruh sama sekali. "Jungkook-ssi!!!" Wajah Taehyung bahkan sudah mendusal pada pipi adiknya berharap dengan itu sang adik bisa cepat bangun yang nyatanya tidak.
Akhirnya pria berumur dua puluhan lebih itu beranjak menuju kamar mandi untuk mencuci muka dan menyikat gigi, ia masih malas jika untuk mandi. Kembali lagi untuk membangunkan adiknya.
"Jungkook!! Ayo banguun!" Rengeknya menggoyangkan lengan kiri adiknya, ia duduk diatas tempat tidur samping Jungkook. Karna tak kunjung bangun, Taehyung nekat menaiki badan kekar yang lebih muda, menyesap hidung sang adik.
"Lagi." Gumam Jubgkook meminta kakaknya untuk melakukan hal yang sama berulang, yaitu menyesap hidungnya terus menerus. "Yak!! Bangun dulu!" Taehyung memukul dada Jungkook.
"Bagaimana aku bisa bangun? Kamu aja diatasku, hyung." Posisi Taehyung memang sedikit menyusahkan, soalnya pria itu tidur tengkurap diatas badan Jungkook, membuat nafasnya memberat karna ditimpa badan kakaknya.
"Hyung juga malas bangun." Kepala Taehyung meluruh pada leher Jungkook, mendusal disana ingin menuruti keinginan hatinya untuk tidur kembali.
"Yasudah tak usah bangun." Tak protes walau menahan berat badan kakaknya yang hampir sama beratnya dengan dirinya, Jungkook masih memejamkan mata, untuk menyipitkan mata saja malas apalagi membuka lebar-lebar.
"Tapi harus bangun, Jung. Cepat bangun!" Memukul-mukul pelan dada Jungkook walau posisinya saja tidak berubah, masih tidur tengkurap dan mendusal.
"Capek, hyung." Melingkarkan kedua lengannya pada pinggang kakaknya, memeluk erat tak ingin lepas, Taehyung pun tak masalah, hal seperti ini sudah sering mereka lakukan.
"Habis ngapain, capek?! Makannya kalo ketemu kekasihmu itu jangan seks beronde-ronde! Capekkan!" Ya namanya juga jarang bertemu, sekalinya bertemu apalagi yang dilakukan selain pertempuran nafsu?
"Namanya juga nafsu." Gumam Jungkook sebagai pembelaan, matanya masih terpejam. "Dasar pria otak selangkangan! Harusnya kamu mencontoh kakakmu ini, jarang bermain dengan wanita, jadi pria baik." Menasihati dengan tetap mendusal.
"Makannya cari kekasih, seks yang bener! Udah tua, nanti penismu keriput." Tangannya beranjak mengelus pinggul Taehyung bahkan menyerempet pada bokong hyungnya.
"Yak!! Siapa yang dari kemarin ngelarang buat ngga nyari pasangan, hah?! Kamu! Sudah banyak yang mendekati hyung tapi selalu digagalkan sama kamu?!!" Taehyung bersungut-sungut menahan tubuhnya dengan siku diatas dada Jungkook sehingga wajahnya kini berada diatas wajah adiknya.
"Mereka itu ngga cocok sama hyung." Jungkook membuka matanya melihat wajah tampan Taehyung tepat didepan wajahnya. "Tahu apa kamu?! Cuma hyung yang tahu mana yang cocok sama hyung, kalo hyung suruh kamu putus sama Rośe saja tidak terima, kan?! Malah ngehambat-hambat asmara orang!" Taehyung tetap ngotot bahkan sampai muncrat ke wajah adiknya tapi ia tak peduli, Jungkook pun tak protes dengan air ludah kakaknya yang hinggap pada wajah tampannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol (BTS) [TAMAT]
FanfictionBxB 18+ Kisah idol grup terkenal dan kerumitan percintaan anggotanya. We are idol-Bangtan- Kookv Minyoon Namjin Hoseok?