Idol (BTS) [TAMAT]

15.

Lagi-lagi berlatar untuk syuting RUN BTS, dengan tema olahraga kali ini membuat staf harus menyewa satu stadion indoor yang bernama Goyang Gymnasium, para member tengah bersiap memakai mic sembari mengobrol atau merapihkan penampilan dengan bantuan stylist.

Yoongi tengah duduk disofa bagian pojok bermain ponsel karna sedang membalas pesan dari orang tuanya, tak lama seorang staf mendekatinya. "Yoongi-ah, tolong rapihkan rambut kekasihmu bisa? Rambutnya sangat bau bahkan tercium dari radius 100 meter." Ucapnya tidak hiperbola memang itu nyatanya.

Inilah akibat dari jujurnya mereka tentang hubungan yang dijalin, banyak staf yang mengadu padanya tentang Jimin, ingin tutup telinga tapi kasian stafnya.

"Dasar pria itu, nuna apa kalian memiliki shampo?" Tanya Yoongi yang diangguki staf tadi, sepertinya ia sangat ingin mengkeramasi rambut Jimin tapi takut lancang makannya mengadu pada Yoongi.

Yoongi beranjak mencengkram shampo sachet menarik kerah bagian belakang Jimin dengan kasar menuju kamar mandi. "Yang?! Ada apa? Kecekik leherku." Jimin teresok-esok mengikuti langkah kekasihnya karna posisinya yang membelakangi membuatnya berjalan mundur memegangi leher yang terasa tercekik.

"Ngapain, hei?! Udah mau mulai syutingnya, nanti dulu, kok tumben nafsuan." Jimin memekik kaget karna Yoongi menarik lepas bajunya. "Nafsu ndasmu!" Mendorong badan Jimin agar nunduk 90 derajat lalu mengarahkan showe kekepala sang kekasih.

"Makannya kalo mandi itu keramas pake shampo! Jangan cuma dibasahi pake air! Bukan bersih malah apek, bodoh! Malu-maluin kamu!" Pria itu terus menggerutu sembari mengunyel-ngunyel rambut panjang Jimin.

Yang dikeramasi hanya bisa diam tanpa protes, jika ia mengeluarkan satu katapun pasti Yoongi akan menyalak galak, jadi mending diam karna diam itu emas, katanya.

Sedangkan member yang lain sudah bersiap disekitar lapangan minus Jungkook karna pria itu malah tertidur pulas disofa ruang ganti. Para staf sudah mencoba membangunkan tapi hasilnya nihil, pria itu malah mendengkur keras.

"Adik kalian malah tertidur pulas, tolong bangunkan." Sang manajer meminta bantuan member karna syuting harus segera dimulai. Mereka berbondong-bondong menuju ruang ganti kecuali Taehyung, ia tak peduli.

"Yak! Jungkook-ah! Bangun!" Suara keras Seokjin menggema diruangan tak lupa tabokannya pada lengan sang adik yang tetap tak menghasilkan apa-apa. Mereka sudah berteriak disamping telinga, mencubit lengan sampai paha Jungkook tapi masih saja tertidur pulas.

"BANGUN JUNGKOOK-SSI!!" Teriak Jimin yang tengah dikeringkan rambutnya oleh Yoongi, lalu mengikat rambut panjang berwarna pirang itu agar terlihat rapih tapi membuat sang pemilik tampan.

"Taehyung-ah! Adikmu tetap tak bangun! Tolong kami!" Teriak Hoseok dari ambang pintu, Taehyung pun mendesah malas, dasar menyusahkan, mungkin ia sekarang sudah memiliki dendam untuk Jungkook yang awalnya hanya rasa kesal biasa.

Taehyung berjalan sembari menyilangkan kedua tangan didepan dadanya, bersedikap terus mendecak. Ia melihat Jungkook duduk disofa dengan kepala miring kekanan karna tertidur.

Plak!!

Pria itu tanpa basa-basi menampar pipi kiri sang adik dengan begitu keras sampai yang mendengar pun merasa ngilu, benar saja Jungkook bangun seketika. "Bangunlah! Jangan menyusahkan, kau sudah dewasa!" Ucap Taehyung lalu melangkah kembali menuju lapangan.

Semua orang dari staf, manajer, sampai member pun terkejut akan tingkah Taehyung yang bisa dibilang kasar itu, berbeda dengan Jungkook yang menunduk sembari tersenyum kecil. "Aish, fuck, Taehyung-ah!" Bisiknya dengan senyum kecil masih tersampir pada bibirnya, dasar orang aneh.

Para member sudah baris berjejer dengan banyaknya kamera didepan mereka yang tengah melakukan pembukaan. "RUN BTS kali ini bertema olahraga, jadi kalian akan dibagi menjadi tiga tim untuk melakukan beberapa pertandingan yang sudah kami siapkan, dan Jimin akan jadi mc hari ini." Ucap sang director tentang tema hari ini, ia menyodorkan peluit untuk Jimin pakai sebagai mc.