Dua minggu adalah waktu yang diberikan perusahaan untuk beristirahat atau berlibur, waktu yang begitu singkat bagi mereka yang bahkan bisa bekerja 15 jam perhari, melelahkan, tapi ya itu adanya mau bagaimana selain menerima?
Waktu liburan kali ini Jimin manfaatkan untuk berlibur dengan teman-temannya ke Hawaii, Negara kepulauan di Amerika. Matanya seolah dimanjakan oleh banyak wisata alam yang memukau.
Ia memang sudah memiliki janji jauh-jauh hari untuk berlibur bersama teman-temannya, semuanya menyenangkan hanya satu yang kurang, tentu saja kekasihnya, diminggu selanjutnya ia pulang menuju Korea Selatan bukan ke Seoul tapi Daegu, kota kelahiran Yoongi dan rumah orang tua sang kekasih berada.
Memang sudah direncanakan ia menuju Daegu setelah pulang dari Hawaii menjemput kekasihnya dan menginap satu atau dua hari dilanjut menuju Busan menjenguk orangtuanya, dan kembali ke Seoul untuk rutinitas idolnya.
Mengetuk pintu rumah bercat coklat bernuansa hangat jika dipandang, memang rumah yang nyaman dapat Jimin akui setelah ia menginap beberapa kali disana, disambut dengan hangat pula oleh calon ibu mertua? Semoga saja iya, tidak ada yang tahu masa depan seperti apa, apalagi kita bukan cenayang.
"Jimin-ah!! Makin tampan, hei? Berbeda sekali dengan Yoongi yang makin malas, bagaimana liburanmu? Menyenangkan?" Ibu Yoongi menggiring kekasih anaknya untuk masuk kedalam rumah, bergabung dengan sang ayah diruang tengah.
"Hahaha, Yoongi hyung tidak malas kok eomma, tapi sedikit malas saja." Ia menyalami ayah Yoongi yang tengah menyesap teh hangat disore hari. "Sama saja, Jimin-ah. Sudah langsung temui Yoongi saja, anak itu selalu menanyai kapan kamu datang hingga pusing eomma mendengarnya." Jimin lagi-lagi tertawa menunduk sekilas sebelum menuju kamar kekasihnya.
Yang pasti kamar nuansa abu-abu gelap menyambutnya dan sang pemilik yang tengah mendengkur dengan lelap, kebiasaan memakai kaos besar dan celana setengah paha, posisi tidur yang tidak apik dilihat sebenarnya tapi tetap saja Jimin menyukainya.
Ia menaiki tempat tidur, memangku kepala dengan menumpu pada siku, tiduran menyamping menatap kekasihnya yang masih tetap mendengkur.
"Sayang." Bisiknya pelan, meniup wajah Yoongi yang nampaknya sedikit terganggu. "Sayang." Panggilnya sekali lagi yang dibalas geliatan tubuh Yoongi.
"Jika bukan Jimin jangan harap bisa membangunkanku." Yoongi mendorong wajah Jimin dengan sebelah tangan dan juga matanya masih terpejam.
"Bangun, hei!" Jimin meremas bokong kiri Yoongi membuat sang pemilik berjengit seketika, ia kaget. Bisa-bisanya membangunkan orang dengan meremas pantat.
"Jimin-ssi!!!! Aku kaget tahu! Untung ngga punya penyakit jantung!" Memukul sebelah dada Jimin yang kini terkekeh. "Bukannya disambut dengan pelukan, malah tidur!"
"Yak! Aku udah tahan-tahan dari tadi buat ngga tidur, yah!! Tapi entah kenapa malah kebablasan! Bukan salahku dong!" Yoongi tetap tak mau kalah dan tak mau mengakui ia salah.
"Yasudah tidur lagi, hm?" Menarik pinggul kekasihnya agar mendekat, merangkulnya erat, rindu yang menyeruak didadanya minta dikeluarkan atau bahkan ditumpahkan semena-mena.
"Udah sore, tanggung! Mau makan aja, laper." Tepat sekali perut gembil Yoongi berbunyi minta diisi, entah dia sedang diet atau apa tapi dari tadi pagi memang belum menyantap apapun kecuali air putih agar menyegarkan tenggorokan yang hampir kering.
Jimin membawa badan berkulit putih pucat dalam gendongannya menuju meja makan. "Yoongi-ah! Jimin pasti kelelahan, lagipula harusnya kau sadar diri dengan berat badanmu itu! Anak satu bisanya menyusahkan." Sang ibu menggelengkan kepala tak mengerti kenapa bisa-bisanya Jimin mau dengan anaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol (BTS) [TAMAT]
FanfictionBxB 18+ Kisah idol grup terkenal dan kerumitan percintaan anggotanya. We are idol-Bangtan- Kookv Minyoon Namjin Hoseok?