"Kak, jangan dipegang tuh pedang beneran asli no hoax mana tajam bener. Tapi keren sih pedangnya biru mengkilap gitu"teriak sikorban yang terkena pedang tajam itu.
"Hahh?"ia memperhatikan pedang tersebut.
"I-ini bukannya pedang yang dulu gue p-pakai kan?"gumamnya benar benar terkejut. Ia menatap orang dihadapannya itu lalu memegang pipi pria itu.
"L-lo siapa?"
"Bunda?"tanya Arbacio balik, ia sebenarnya masih bingung kenapa mereka semua terlihat berbeda dengan orang orang jaman dahulu. Sebenarnya dia dimana?
"Bunda? Gue bukan bunda lo!"sahutnya sinis.
"Sebenarnya ini dimana?"tanya agak sedikit linglung.
"Lo sebenarnya siapa?"
"Bisakah mereka pergi dulu, saya ingin berbicara dengan bunda."
"Eh kalian mau kuliah kan? Sana dehh entar telat"ucap perempuan menyuruh orang orang itu pergi.
"Tapi entar kakak dibunuh sama tu orang!"
"Gak tenang aja, kalo dia bunuh gue ?gue bunuh balik lah. Udah lo sana!"
Mereka semua pun pergi, meninggalkan Arbacio dengan perempuan yang membawa anak kembar itu.
"Jadi bunda, ini dimana?"tanya Arbacio sekali lagi.
"Ini tahun 2026, lo seharusnya dateng darimana?"
"Hah 2026, bukankah masih tahun 1539?"
"Tahun 1539, wah ngadi ngadi lo. Nama lo sape sih?"
"Apa maaf bunda aku tidak mengerti?"
"Hufttt nama lo siapa?"
"Arbacio Nandri Tayron Deaj jianheeng."
Orang itu langsung mundur kebelakang menatap Arbacio tak percaya.
"L-lo pasti bohong kan?"
"Untuk apa aku berbohong, bunda liat aja pakaian dan pedang ini."
"Arbacio, l-lo anak Zia sama Ahengkan?"
"Iya."
"Kenapa lo bisa sampai disini?"
"Bunda bernama Edlyn Arawinda Belen kan?"tanya Arbacio balik.
"Iyaa, gue Edlyn. Hemm lebih baik lo ikut gue kerumah deh, entar lo dikira apa lagi pake baju itu segala!"
"Ya."
"Takdir macam apa ini ya tuhan?"batin Edlyn masih dalam keterkejutannya.
Sampailah mereka dirumah megah milik Edlyn dan suaminya itu, Edlyn menyuruh Arbacio masuk lalu duduk disofa.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐑𝐎𝐔𝐕𝐀𝐈𝐋𝐄𝐄
Fantasy[S2] [Divote dan Follow akun ini] Fantasi-Romance. Arbacio namanya anak dari pernikahan Kaisar Hongli dan Zia. Saat ia sedang berperang bersama sang ayah, ia merasa tubuhnya terpental jauh sewaktu sang lawan mengarahkan kekuatan anginnya itu kedir...