24.

3K 638 214
                                    

Pagi harinya seperti biasa Shana bersiap siap untuk bekerja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pagi harinya seperti biasa Shana bersiap siap untuk bekerja. Shana juga sudah menerima takdir nya ini walau sebenarnya masih rada rada tidak ikhlas. Mungkin ini karma nya karena membully orang saat ia di jaman modern. Ah Shana bener bener tobat dah sekarang, gak lagi ngelakuin macem macem sama orang kecuali orang itu jahat dengan dirinya.

Tok tok.

Pintu rumah nya diketok oleh seseorang, ia mengernyit heran siapa yang mengetuk pintu rumahnya pagi pagi pula. Ia pun membuka pintu rumahnya ternyata Duchess An lah yang mengetuk. Dirinya baru ingat kalau Duchess An ingin berkunjung ke rumahnya, haduh muda muda udah pikun aja.

"Selamat pagi, Duchess An"sapa Shana sambil tersenyum tipis.

Duchess An mengangguk dan membalas senyuman Shana.

"Kenapa kau rapi sekali? Mau kemana  nak?"tanya Duchess An.

"Aku ingin bekerja Duchess, mungkin sekitar beberapa menit lagi."

"Apakah bisa hari ini aku meminta waktu, biar bawahan ku yang meminta izin dengan tuan mu."

"Hm, baiklah. Mari masuk duchess, maaf rumahnya kecil."

"Rogan, bawa masuk semua berkas!"suruh Duchess An ke pengawal pribadinya.

Rogan pun memasuki rumah Shana, lalu berdiri menyerahkan berkas berkas yang di minta oleh Duchess An.

"Shana, aku tidak ingin bertele-tele. Apakah kau mau menjadi anak angkat ku?"tanya Duchess An menatap Shana penuh harap.

Shana membeo mendengar hal ucapan Duchess An, ternyata perkataan Duchess An yang kemarin tidak main main. Dia benar benar ingin menjadikan Shana putrinya.

"Kenapa Duchess ingin menjadikan ku anak angkat?"tanya Shana memastikan.

Duchess An menghela nafas lalu mulai menjelaskan, "Aku tidak bisa mempunyai anak lagi. Aku hanya memiliki satu putra, padahal aku dan suamiku berharap mempunyai anak kedua yang ber gender perempuan tetapi aku divonis tidak bisa mempunyai anak lagi oleh tabib."

"Makanya saat aku pertama kali melihatmu melawan para penjahat kemarin, aku langsung ingin menjadikanmu anak angkatku. Dan kebetulan sekali kamu juga sudah emm maaf dibuang dengan orang tuamu. Aku ingin mereka menyesal telah membuang anak sepertimu yang ku lihat lihat berbakat sekali"sambungnya.

Shana mengangguk mengerti. Seharusnya ia bersyukur ada yang ingin mengangkat dirinya sebagai anak, jadi dia tak harus susah susah bekerja mencari uang untuk dirinya.

"Apakah, tuan duke menerima kehadiran ku sebagai anaknya. Sama hal nya dengan putra pertama duchess apakah mereka berdua setuju kalau aku memasuki keluargamu?"

"Mereka setuju, aku sudah membicarakan dengan mereka kemarin malam."

"Apa Duchess bisa menjamin jika aku bisa hidup tentram kalau aku menjadi putrimu?"

𝐓𝐑𝐎𝐔𝐕𝐀𝐈𝐋𝐄𝐄  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang