20.

3K 640 53
                                    

Oke maaf 1 minggu ini gak up, karena vote nya baru kecapai hari ini. Makanya kelen semua harus vote dulu biar cepet up nya...

 Makanya kelen semua harus vote dulu biar cepet up nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Matahari pagi ini sangat terang. Manusia manusia memulai aktivitas mereka dengan semangat ada juga sebagian yang tak bersemangat. Termasuk Shana, ia melirik kursi disampingnya yang kosong itu.

"Cio, lo sakit apa? Bukannya tadi malem lo sehat banget"gumamnya, ia tak fokus mengikuti pelajaran kali ini.

"Padahal niatnya gue hari ini mau nyatain perasaan gue ke elo. Yaudah lah yah nanti habis pulang sekolah aja"ujarnya lesu.

Sedangkan dirumah megah milik Edlyn dan Rigel lebih tepatnya dikamar milik Arbacio. Edlyn menatap wajah pucat sang anak yang tampak tenang. Ia sudah memberi obat tetapi tidak ada tanda tanda Arbacio akan sadar. Edlyn bahkan bolos kuliah demi menjaga Arbacio.

Edlyn menangis sesegukan lalu mengelus surai kehitaman milik Arbacio.

"Cio, kamu kenapa sihh? Kok bisa kayak gini. Sakitnya gak diketahui sama sekali."

"Jangan bikin mumi bingung hiks, bangun Cioo!"

Arbacio seakan mendengar perkataan Edlyn itu pun mulai membuka matanya perlahan. Ia melihat sang mumi sedang menangis, ia mengerutkan keningnya bingung.

"K-kenapa?"tanya Arbacio terbata bata.

"Hikss kamu kenapa bisa pingsan? Tubuh kamu seperti sangat melemah"ujar Edlyn.

"A-aku j-juga g-gak t-tau mum. Tubuh aku rasanya sakit semua. Bahkan energi dan tenaga aku kayak gak ada sama sekali."

"Terus apa lagi?"

"Aku tadi sempat dapat petunjuk kalau sebentar lagi aku akan balik ke jaman dahulu"jawabnya lirih.

Mata Edlyn melebar, tubuhnya seakan lemah jika saja ia tak bisa menopang tubuhnya ia bisa terjatuh. Apa katanya Arbacio bakal balik lagi kejaman dahulu? Oy dia baru 5 bulan disini kenapa sebentar sekali. Edlyn benar benar gak nyangka dan gak ikhlas.

"Kamu jangan bercanda, kamera dimana nih? Ulang tahun mumi udah lewat lohh"ucap Edlyn masih belum percaya.

"Aku beneran. Tubuh aku benar benar melemah seiring berjalannya waktu."

"Hiksss, aku harus telpon mas Rigel"ia pun dengan cepat menelpon suaminya dan menyuruh untuk pulang dengan cepat.

"Mumi, bisa tolong ambilkan kertas dan pulpen?"

Edlyn dengan sigap mengambilkan barang yang Arbacio mau. Lalu ia serahkan barang itu ke Arbacio. Arbacio pun mulai menulis dikertas itu yang membuat Edlyn kepo.

Arbacio selesai menulih suratnya ia melipat surat itu lalu ia serahkan balik ke Edlyn.

"Jika aku benar benar balik ke jamanku. Tolong surat ini beri ke Shana ya, mum?"

𝐓𝐑𝐎𝐔𝐕𝐀𝐈𝐋𝐄𝐄  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang