Yok lah Vote kalau gak vote, cerita ini gak lanjut lagi wkwkw.
Edlyn mengetuk pintu kamar anaknya itu ternyata tidak ada yang menyahut ia pun inisiatif masuk. Ia reflek menutup mulut saat melihat Arbacio memeluk Shana, sedangkan wajah Shana berada tepat di depan dada Arbacio.
"Fixx kapal baru, foto ah"gumam Edlyn lalu mengambil ponselnya dan memotret Arbacio dan Shana.
"Uwu so so sweet, pasti si Cio tipe tipe cowok dingin dan Shana pecicilan. Sama kayak gue dulu hm."
Edlyn mengambil bluetooth miliknya lalu menyalakan lagu Terlukis Indah yang dinyanyikan oleh Rizky febian dan Ziva dengan keras lalu bernyanyi. Seperti sedang konser.
"OY BANGUN!"teriak Edlyn ditengah tengah nyanyiannya.
Tidur mereka berdua terusik nyawa belum sepenuhnya terkumpul.
"Takkan ada yang bisa mengganti semua rasa ini padamuuuuu."
"Kuuu mulai merasakan rasa Cinta. Cinta yang tumbuh disetiap saat. Kulukis sebuah kisah yang nyata agar semua tak berakhir ANJAY."
"Astaga"Arbacio langsung terbangun mendengar teriakan keras dari Edlyn.
Edlyn tertawa melihat itu lalu mematikan bluetoothnya.
"Puas tidurnya?"tanya Edlyn lalu menaik naikkan alisnya.
"Hm, ya"jawab Arbacio singkat.
"Kamu gak sadar kamu lagi meluk siapa?"
"Eh"Arbacio pun melihat tangannya masih Setia memeluk tubuh Shana, dengan cepat ia melepas pelukan itu.
Shana terbangun dari pingsannya lalu mengerjapkan matanya. Ia melihat sekelilingnya matanya melebar saat ia tidur di samping Arbacio.
"SETAN KECEBUR DIGOT!"ujar Shana terkejut lalu menendang Arbacio sampai terjatuh.
"Akhh."
"Hahaha"tawa Edlyn puas.
"L-lo kenapa lo bisa bobo di samping gue bangsat?"
Arbacio berdiri sambil mengelus elus pantatnya lalu menatap tajam Shana ia mendekati Shana lalu duduk disampingnya.
"Kenapa kamu?"
"Lah malah nanya njir, jangan jangan gue udah gak perjaka lagi eh maksudnya perawan? OMO OMO GAK MAU."
"Mum tolong transletkan bahasa itu."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐑𝐎𝐔𝐕𝐀𝐈𝐋𝐄𝐄
Fantasy[S2] [Divote dan Follow akun ini] Fantasi-Romance. Arbacio namanya anak dari pernikahan Kaisar Hongli dan Zia. Saat ia sedang berperang bersama sang ayah, ia merasa tubuhnya terpental jauh sewaktu sang lawan mengarahkan kekuatan anginnya itu kedir...