28.

3.1K 735 241
                                    

Perlahan mata Shana terbuka dan menyesuaikan cahaya yang memasuki kamar miliknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Perlahan mata Shana terbuka dan menyesuaikan cahaya yang memasuki kamar miliknya. Ia mengedarkan pandangannya dia kira ia sudah kembali ke jaman modern, ternyata tidak ia masih berada di jaman kuno ini.

Ia menghembuskan nafasnya panjang.

Dia teringat tentang keluarga kaisar, dia bakalan mencari tau mereka semua. Apakah benar Arbacio juga ikut time travel ke jaman ini atau apa? Entahlah dirinya pun masih linglung akan keadaan.

"Salam nona, dan selamat pagi"salam dayang pribadinya yang memasuki kamarnya.

"Hm, siapkan pakaianku. Aku ingin membersihkan diri lebih dahulu"Shana bangkit dari kasurnya dan berjalan menuju kamar mandi.

Selang beberapa menit Shana sudah cantik seperti biasanya dengan balutan hanfu berwarna peach dan putih. Dirinya di suruh turun ke ruang makan untuk makan bersama.

Shana duduk di kursi nya lalu menatap mereka semua dengan senyuman anggunnya.

"Apakah masih ada yang sakit?"tanya Duchess An.

Shana tersenyum kecil lalu menggelengkan kepalanya, "Tidak ada, aku sudah sehat."

"Syukurlah."

"Baiklah kita mulai makan saja"titah Duke Tao yang di angguki mereka bertiga.

Makan pagi pun di mulai dengan keheningan dan suara dentingan sendok dan garpu saja. Karena di jaman dulu yang Shana ketahui tuh memang beginilah adab nya jika makan.

Setelah selesai makan, Shana me lap bibirnya dengan sapu tangan. Ia menatap Duke Tao. Duke Tao yang merasa di tatap pun menatap Shana balik.

"Ayah, bolehkan aku ijin ke pasar siang ini?"tanya Shana. Ia akan kembali lagi ke istana itu dan mencari tau semuanya.

"Boleh saja, tetapi harus ada yang mengawalmu."

"Terima kasih, kalau begitu ayah, bunda dan kakak, aku pamit undur diri dahulu"Shana bangkit dari duduknya dan menjauhi ruang makan.

"Nona, apakah harus di siapkan kereta?"tanya dayang pribadinya.

"Tidak perlu. Aku hanya ingin berjalan kaki"jawab Shana. "Ah iya bawakan tas milikku"lanjutnya.

"Ah baiklah, kalau begitu saya ambilkan dulu. Mohon tunggu sebentar."

"Arbacio gue harap itu beneran lo"batin Shana benar benar berharap kalau putra mahkota itu adalah Arbacio. Ia sedikit pun tidak mengetahui nama putra mahkota itu karena mereka semua tidak di perbolehkan menyebut nama keluarga kaisar.

Gimana caranya Shana bisa tau kalau itu benar benar Arbacio apa bukan?

"Nona, saya sudah membawa tas milik anda"dayang pribadinya itu datang bersama 2 pengawal yang akan mengawal dirinya.

"Ya, ayo berangkat!"

Shana memimpin di depan mereka dengan membawa cemilan di tangannya. Beruntung sekali snack snack miliknya itu masih ikut terbawa dan tidak habis karena ia makan terus karena ia sangat banyak membawa snack saat ingin menginap di Puncak.

𝐓𝐑𝐎𝐔𝐕𝐀𝐈𝐋𝐄𝐄  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang