Arbacio merebahkan dirinya dikasur empuk itu, setelah 1 jam ia dikamar mandi akhirnya ia selesai juga. Kenapa lama? Ya dia masih mengagumi barang barang jaman modern yang ada dikamar mandi tersebut.
"Semoga Kekaisaran Zealand menang dan ayah baik baik saja"gumamnya.
Ia menolehkan kepalanya mengambil barang yang berbentuk kotak warna putih itu lalu memencetnya sembarangan.
"Benda apa lagi ini?"
Seketika dikamar itu terasa dingin ternyata benda itu adalah remote ac, Arbacio mana tahu apa gunanya remote yang ia pegang itu.
"Kenapa dingin ya? Padahal bukan musim dingin."
"Apakah benda ini mengatur suhu dikamar ini? Kalau begitu cara mematikannya seperti apa?"
Ia mencoba memencet remote itu lagi sampai suhu awalnya kembali seperti biasa.
"Benar benar mengagumkan, orang jaman dulu susah susah untuk berbuat macam macam. Tapi sekarang terlihat sangat simpel."
Tok tok
"Cio, mumi ijin masuk ya?"teriak Edlyn dari luar.
"Iya."
Pintu pun terbuka menampilkan Edlyn yang tersenyum sambil membawa anak kembarnya itu dikereta dorong.
"Pakaian mumi terlihat berbeda, dan adik adikku ini juga sepertinya sudah bangun dari tidurnya."
"Iya mumi mau ngajak kamu sama adik adik kamu ke mall, untuk berbelanja baju dan kebutuhan untukmu"jawab Edlyn.
"Mall apa itu?"
"Sejenis pasar modern lah."
"Oh baiklah, sini biar aku aja yang dorong mereka."
Edlyn pun menyerahkan kereta dorong itu kearah Arbacio, ia menunduk lalu menyapa adik adiknya itu, "Halo adik adikku, kenalin nama kakak Arbacio"sapanya.
Edran dan Kristal hanya tersenyum sambil menepuk nepukkan tangannya senang.
"Sepertinya mereka bahagia memiliki kakak seperti kamu Cio"ujar Edlyn tersenyum senang saat melihat kedua anak kembarnya tersenyum kearah Arbacio.
"Oh iya ayok kita berangkat"sambung Edlyn.
Mereka berdua pun keluar dari rumah megah itu, Edlyn menghampiri supir pribadinya untuk mengantarkan dirinya dan anaknya itu ke Mall.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐑𝐎𝐔𝐕𝐀𝐈𝐋𝐄𝐄
Fantasy[S2] [Divote dan Follow akun ini] Fantasi-Romance. Arbacio namanya anak dari pernikahan Kaisar Hongli dan Zia. Saat ia sedang berperang bersama sang ayah, ia merasa tubuhnya terpental jauh sewaktu sang lawan mengarahkan kekuatan anginnya itu kedir...