15.

3.5K 666 48
                                    

Cup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Cup.

Windy terjungkal.

Matanya melotot seakan ingin keluar.

Sialan!

"BAZENG LO, GAK SUCI LAGI BIBIR PERAWAN GUE!"teriak Windy memegangi bibirnya.

Sedangkan Fildan hanya terkekeh pelan, "Kayak gak pernah ciuman aja lo."

"EMANG!"

"Berarti gue first kiss, lo?"

"Iya anjir!"geram Windy. Si Fildan ini emang halal untuk di jitak kayaknya.

"Masa sih, umur lo yang udah tua kok belum nikah, belum pernah ciuman?"

"Yeuu yang ada ditubuh gue ini, gue jaga untuk suami gue! Gue gak mau dia dapet yang bekas!"

"Aaa atau jangan jangan lo udah pernah ehem ehem?"tuduh Windy.

"Hampir pernah"jawab Fildan enteng.

"Bangsat ihhh, jijik gue. Sana lo keluar!"usir Windy.

"Makan"katanya sambil memegang perutnya, ucapannya tadi begitu melas. Windy yang mendengar itu memandang Fildan sinis, dia harus hati hati sama cowok SMA ini.

"Ck, bentar!"Windy bangkit dari duduknya dan mengambil lauk pauk serta air putih. Ia membawa ke ruang tengah dan menaruh makanan itu di lantai.

"Cuci tangan dulu"titah Windy saat ia melihat Fildan ingin memakan langsung makanannya.

"Di mana?"

"Di dapur tuh."

Fildan mengangguk lalu bangkit, ia berjalan dengan tertatih-tatih. Ia menggeram kesal saat mengingat ia di kroyok sehingga membuatnya seperti ini. Setelah mencuci tangan ia balik lagi dan langsung makan. Ia akui masakan Windy sangat enak persis masakan sang mama.

Windy hanya menggelengkan kepalanya, bisa bisanya ia berbaik hati pada seorang cowok yang mencium dirinya, entahlah itu bisa disebut ciuman atau hanya sekedar mengecup saja.

Arghh!

Pikiran Windy jadi terkontaminasi, tapi enak sih.

Eh, enggak enggak!

"Lo di kroyok?"tanya Windy setelah ia selesai makan.

𝐓𝐑𝐎𝐔𝐕𝐀𝐈𝐋𝐄𝐄  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang