30.

3.1K 645 217
                                    

Pagi hari Shana sudah siap dengan pakaian yang di berikan langsung oleh Zia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi hari Shana sudah siap dengan pakaian yang di berikan langsung oleh Zia. Kabar nya keluarga nya itu akan berkunjung ke istana untuk menemui dirinya. Shana sendiri pun sudah tidak sabar bertemu dengan kakak laki laki yang ganteng nya itu walaupun kakak nya itu judesnya setengah mati.

"Nona, mari kita keluar"ucap pelayan yang di siapkan untuk mendampingi Shana.

"Hm, baiklah"Shana dan beberapa pelayan di belakangnya itu pun keluar dari kamar dan menuju ruang tengah.

Shana dapat melihat jika keluarga nya itu sudah berhadapan langsung dengan keluarga kaisar. Sedikit melirik ke tempat duduk Arbacio, lelaki itu ternyata juga memandang dirinya. Shana kan jadi salting sendiri.

"Apa banget si, pandangan dia kayak seakan akan kagum bet ke gue hiks. Iya tau kok gue cantik jelita, sama kayak authornya, beuh"gumam Shana pelan. Shana mulai mendekati mereka lalu menunduk dan memberi salam terlebih dahulu.

"Duduk lah di samping Arbacio"perintah Zia di balas anggukan Shana.

"Hikss, Shana akhirnya bunda menemukan mu"Duchess An bangkit dari duduk nya dan memeluk Shana erat. Ia memang benar benar merindukan Shana, walau Shana termasuk orang baru di kehidupannya, tetapi entah kenapa ia sangat sangat menyayangi Shana layaknya anak kandung.

"Aku juga merindukan bunda, maaf kalau Shana jadi anak yang nakal"Shana membalas pelukan bundanya itu.

"Hikss, awas aja kamu melakukan hal yang berbahaya lagi, beruntung yang mulia kaisar dan keluarga nya tidak membunuh kamu!"

"Iya, bunda. Tenang, Arbacio mengenalku kok"balas Shana santai tanpa beban.

Sedangkan Xian dan Duke Tao dari tadi hanya melotot saat Shana menyebutkan nama Arbacio tanpa embel embel putra mahkota.

"Shana, jaga ucapanmu. Jangan sembarangan memanggil nama putra mahkota!"peringat Duke Tao tegas.

Zia yang melihat itu terkekeh pelan, "Tenanglah Tao, itu tidak masalah. Shana sudah berteman baik dengan anakku."

"Tetapi tentu saja itu tidak sopan yang mulia, maafkan adik hamba"sela Xian cepat sebelum ayah nya berbicara.

"Saya maklumi itu."

Shana melepaskan pelukannya dari Duchess An. "Aku baik baik saja bunda, keluarga yang mulia sangat baik dengan ku, mereka memperlakukan ku layaknya tamu."

"Tetapi luka luka ini?"Duchess An menunjuk luka bakar yang ada di tangan kiri Shana.

"Ah, iya. Ini heumm-"

Ucapan Shana tiba tiba di potong oleh Arbacio, "Izin memotong, maafkan saya nyonya An telah melukai putrimu."

Duchess An menatap Arbacio menelisik wajah Arbacio yang sepertinya kelihatan menyesal.
"Kenapa yang mulia melakukan hal itu pada putri saya?"

"Ada suatu hal yang tidak bisa saya beritahu"jawab Arbacio tenang.

Shana pun mengenggam tangan Duchess An, "Sudahlah ibunda, Shana tidak apa."

𝐓𝐑𝐎𝐔𝐕𝐀𝐈𝐋𝐄𝐄  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang