7.

4.4K 779 67
                                    

📍Istana utama, tahun 1539

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

📍Istana utama, tahun 1539.

Semuanya panik saat mendengar Arbacio menghilang di medan perang. Bahkan jejaknya pun tidak di temukan sama sekali. Kaisar hongli pun sampai turun tangan untuk mencari sang anak karena bawahannya tidak dapat menemui Arbacio. Arbacio hilang seperti di telan bumi pikir mereka semua.

Sudah sebulan berlalu, putra mahkota kebanggaan mereka hilang. Entah itu diculik kah? Atau di bunuh kah? Disembunyikan kah? Entahlah mereka semua juga bingung. Arbacio tidak selemah dan se pasrah itu kalau dia diculik atau dibunuh, dia pasti akan memberontak melawan para musuh. Tetapi hingga sekarang pun Arbacio tidak kembali.

Hilangnya Arbacio membawa banyak teka teki di otak mereka.

Banyak beranggapan kalau Arbacio sudah mati dan jasadnya di buang, hingga mereka tidak dapat menemukan jejaknya.

Keadaan Zia sekarang pun sedang kacau, ia menangis setiap hari dan berusaha di tenangkan oleh anak anaknya. Zia jadi trauma hanya karena itu, bahkan dia tak mengijinkan putra putrinya untuk ikut berperang lagi.

Siapakah seorang ibu yang tidak bersedih jika anaknya itu hilang bahkan jejaknya pun tidak ada. Bahkan suaminya yang hebat itupun tidak mendapatkan Arbacio dimana mana.

"Hikss Ciooo, kamu dimana sayang?!"teriak Zia. Setiap hari Zia selalu berteriak memanggil nama Arbacio berharap anaknya itu kembali.

"Hikss, Cio kembalilah sayang. Bunda merindukanmu."

Istana utama kacau. Kaisar hongli tidak fokus untuk bekerja karena terus mencari keberadaan anaknya dan ia serahkan semuanya oleh sekretaris nya saja. Pelayan ataupra dayang juga ikut bersedih atas hilangnya Putra mahkota mereka, mereka juga tidak bersemangat lagi untuk bekerja saat melihat keadaan permaisuri mereka sedang terpuruk sekali.

Zia, adalah permaisuri yang sangat ceria sebelum Arbacio menghilang tetapi sesudah Arbacio menghilang sifatnya itu sangat berubah drastis. Dan tentu saja perubahan itu juga membawa dampak besar bagi para pelayan.

Dan masalah pekerjaan Kaisar yang sudah terbengkalai karena dihiraukan oleh Kaisar hongli pun diambil alih oleh Jake, si bungsu juga ikut turun tangan membantu pekerjaan sang ayah karena jika sekretaris ayahnya saja yang mengerjakan pasti tidak semuanya bisa selesai.

"Semua semua ini salahku! Semua ini salahku!"Zia meracau dan menyalahkan dirinya terus karena merasa tak becus menjadi seorang ibu.

Kaisar hongli memasuki kamarnya dan memeluk erat permaisuri nya. Ia mengecup kening Zia berkali kali berusaha menenangkan sang istri.

"Sayang, jangan seperti ini terus"kata Kaisar hongli lalu melepaskan pelukan mereka, menatap lembut istrinya.

"Hikss, aku tidak tenang jika Arbacio belum ditemukan!"balas Zia lalu menatap tajam Kaisar hongli.

𝐓𝐑𝐎𝐔𝐕𝐀𝐈𝐋𝐄𝐄  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang