T.I.T.B.H - 22

4K 471 35
                                    

Lanjuttttttt lagiiii
.
.












Pagi hari menerobos masuk kedalam kamar 2 orang yang tengah berpulukan dan masih berada dalam mimpi. Bukan pagi2 buta melainkan sudah jam 9, karena Mereka begadang sampai jam 3 subuh. Jennie bercerita, dan lisa sebagai pendengar. Salah satu diantara mereka terbangun dari tidurnya. Lalu menatap wajah damai yang berada di depannya cukup lama, sehingga kini tangannya terulur mengelus pipi itu dengan lembut.

"Lisa... Bangun, udah pagi..." Ucap jennie dengan suara serak bangun tidurnya

"Lisa..." Ucap jennie masih dengan posisi yang sama

"Bangun yuk. Kita ke kampus..." Ucap jennie pelan.

"Hmm.." Deheman lisa tanpa membuka matanya.

Jennie pov

Lisa berdehem dengan suara serak nya. Itu adalah suara yang paling aku tunggu2 ketika aku tidur bersama. Suara Lisa sangat sexy dengan mata yang terpejam. Rahang yang kokoh, bahu yang lebar. Membuat ku tak bisa berhenti memikirkan itu semua. Dan sekarang, aku ada di diatas tubuhnya yang mempunyai aroma tubuh yang memabukkan ku setiap kali aku memeluknya. Entahlah apa yang terjadi padaku, aku hanya ingin terus seperti ini bersama lisa.

"Lisa bangun..." Ucapku sambil mengelus rahang tegas yang dimiliki lisa. Meskipun tae juga punya rahang yang tegas, tapi aku lebih suka memegang rahang lisa. Ngomong2 soal tae, sampai saat ini dia belum mengabariku, entah dia kemana. Aku tak tau. Aku kembali memeluk lisa menyeludupkan kepalaku di lehernya, semakin menghirup aroma tubuhnya yang begitu membuat ku tenang, membuatku candu, membuatku tak ingin berhenti, membuat ku ingin terus seperti ini.

"Jen, kamu nyuruh bangun, tapi kamu sendiri tidur lagi..." Ucap lisa yang ku pastikan sedang menatap ku yang sedang memeluknya

"Hmm aku akan mandi dulu..." Ucapku menatap nya yang juga menatap ku. Aku tersenyum manis padanya. Dan tentu saja dia membalas senyumanku. Senyuman yang selalu aku sukai. Dan buatku gila.

"Kita mau kemana hari ini..." Ucap lisa padaku membuat ku yang sedang melepas pakaianku kini berbalik padanya. Persetan dengan lisa yang memandang tubuhku, toh kita juga sama2 wanita. Jadi tdk perlu malu, kenapa harus malu, ciuman saja kami sering, jadi seperinya hal ini juga harus di biasakan. Karena lisa akan selalu berada di samping ku.

"Kita mau ketemu babe ucul. Kali aja aku ketemu tae di sana, aku harus menanyakan ini pada pria itu..." Ucapku yang tiba2 saja merubah raut wajahnya. Entah kenapa. Apa dia sakit, di menatapku tanpa ekspresi sekarang, berbeda seperti tadi, tersenyum setiap saat.

"Baiklah kalo begitu, seperti nya aku harus pulang, aku harus ke kampus sebentar lagi..." Ucap lisa yang membuat moodku hancur seketika. Entahlah. Aku tdk suka lisa jauh dariku, aku selalu merindukannya.

"Kamu gak ikut sama aku lisa???" Tanyaku dengan nada sedih, semoga dia bisa menunda kekampusannya.

"Iya jen, ada sesuatu penting yang harus aku bicarakan dengan dosen..." Ucap lisa membuatku bernafas pelan.

"Tapi bisakah kamu menyusul ku ketika urusan mu selesai lisa??" Tanyaku berharap

"Hmm nanti aku liat yah jen.. Aku akan menghubungi mu nanti..." Ucap lisa membuatku mengangguk pasrah.

"Kalo begitu aku langsung pulang saja yah..." Ucap lisa padaku. Membuat ku berbalik dengan handuk yang melilit di tubuhku.

"Iya kamu hati2 yah. Kamu mau pakai mobil? Pakailah lisa..." Ucapku menyuruh nya tetapi kusa menggeleng

Time Is The Best Healer (Jenlisa) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang